16.7 C
East Java

Kemenangan Bhisma Adalah Kemenangan Rakyat Jubung Melawan Politik Uang

Loading

Jempolindo.id – Jember. Saat banyak orang berpendapat tanpa politik  uang akan sulit memenangkan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), Bhisma Perdana SH saat ikut Pilkades Jubung Kecamatan Sukorambi, Kamis (26/9/19) berhasil membuktikan tanpa menyogok rakyat dengan uang ternyata juga bisa memenangkan Pilkades.

Bhisma Perdana
Bhisma Perdana SH saat diantar pulang pendukungnya usai pemungutan suara

Perolehan Suara Pilkades Jubung :
1. Ahmad Siswanto           48 suara
2. Ahmad Busaeri            438 Suara
3. Taufik Hidayat              143 Suara
4. Imam Zaenuri              953 Suara
5. Bhisma Perdana SH  1811 Suara

Tidak sah                             43 suara

Total suara                       3436 suara

Bhisma Perdana sebenarnya sudah dua kali menjabat sebagai kepala Desa Jubung, dan kini kali ketiga Pemuda simpatik  itu mengikuti Pilkades periode 2019 – 2025.

Saat ditemui Jempol, Bhisma mengaku sama sekali menghindari politik uang hanya untuk memenangkan Pilkades.

“Saya kira jangan cederai demokrasi dengan uang. Kapitalisasi pilkades dengan membeli suara rakyat harus dilawan. Ini tidak mendidik,” tegas Bhisma.

Ibu Penjual Nasi di Dusun Krajan Desa Jubung yang ditemui Jempol mengaku tidak ingin menukar suaranya dengan uang. Dia menganggap terlalu berisiko memilih pemimpin hanya ditukar dengan uang.

“Kurang apa Pak Bhisma selama ini sudah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Doakan ya nak ,” katanya lugu.

Kekuatan Pemuda

Bukan hanya menolak menggunakan politik uang, bahkan untuk kepentingan mengongkosi pendukungnya nyaris tanpa uang. Tim pemenangan Bhisma Perdana yang sebagian besar pemuda  berjalan dengan kesadan melawan  keangkuhan para pemilik kapital.

Bhisma Perdana
Bhisma Perdana, pemenang Pilkades Jubung dengan suara terbanyak saat berpose bersama pemuda pendukungnya

“Pemuda Jubung sudah membuktikan bahwa pemuda memang punya kekuatan sebagai agen perubahan,” tandas Bhisma.

Sengaja  Bhisma  menggunakan pemuda sebagai Tim penggerak, bukan berarti kurang hormat kepada generasi tua, melainkan didorong oleh keinginan untuk memberikan landasan estafet kepemimpinan  periode berikutnya.

“Apalagi,  undang – undang sudah tidak   memperbolehkan saya memcalonkan kepala desa empat periode. Tentu para pemuda ini kelak lima tahun mendatang harus lebih baik daripada sekarang,” tegasnya.

Komitmen Lebih Berharga Dibanding Uang

Koordinator Pemenangan “‘Bhisma Perdana” Arief Suhatmanto mengaku senantiasa mengajak pendukung Bhisma agar tidak tergiur dengan iming – iming uang dan materi.

Arif Suhatmanto
Koordinator Tim Pemenangan “Bhisma Perdana” Arif Suhatmanto

“Kami bukrikan bahwa komitmen lebih berharga dibanding sekedar uang,” kata Arif.

Rasa hawatir tentu saja ada. Bagi pendukung Bhisma, kata  Arif kemenangan bukanlah segalanya. Jika menang dengan mengeluarkan ongkos besar pasti hanya akan mengorbankan kepentingan pelayanan rakyat.

“Untuk apa menang jika tidak mampu memperbaiki keadaan,” tegasnya.

Sementara, Nasrul Fuad  Abbas akrab dipanggil Kriwul adalah  salah satu penggerak Pemenangan Bhisma  mengakui  tim pemenangan Bhisma bergerak hanya didorong  dengan keyakinan  bahwa Desa Jubung masih membutuhkan kepemimpinannya.

“Saya berani bersumpah,  kami tidak  mengedepankan uang. Kami bergerak memenangkan Pak Bhisma semata ingin membangun desa Jubung,” kata Nasrul.

Sepenuh daya kemampuannya, kata Kriwul, pemuda menjelaskan pada generasi tua untuk memilih Bhisma dengan pertimbangan masuk akal.

“Kami tolak iming iming uang yang ditawarkan orang. Kami bertahan pada jargon kami Maju Desanya Bahagia Masyarakatnya” tandasnya. (*)

Table of Contents
- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img