Kalimat Bismillah Menegaskan Islam Rahmatan Lil Alamin

Loading

Jempolindo id- Kalimat Bismillah , ternyata punya makna mendalam, sebagai standar dalam praktek kehidupan ummat Islam.

Bahkan, kalimat  Bismillah wajib hukumnya dibaca sebelum memulai semua pekerjaan yang baik. Jika, tidak membacanya, akan dianggap putus amalannya.

Seperti Sabda Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan Syeikh Abu Bakar Syatha seperti dikutip dari Nahdlatul Ulama (NU) berikut.

و قد قال صل الله عليه و سلم كل امر ذي بال لا يبدأ فيه بسمالله الرحمن الرحيم فهو أبتر.

Artinya: Setiap perkara yang mengandung kebaikan yang tidak dimulai di dalamnya dengan kalimat bismillahirrahmanirrahim, maka kebaikannya terputus.

Perintah membaca Bismillah untuk memulai segala sesuatu, juga tertuang dalam surat Al-Muzzammil ayat 8.

وَٱذْكُرِ ٱسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلًا

Ważkurisma rabbika wa tabattal ilaihi tabtīlā.

Artinya: Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.

Sebegitu pentingnya kalimat Bismillahirrahmanirrahim ini dalam praktek kehidupan ummat Islam.

Seperti dikutip dari laman NU Jatim Thoha Abil Qasim, santri Ma’had Aly Situbondo asal Kabupaten Sumenep, menyitir sabda Rasulullah SAW :

مَا مِن عَبْدٍ يَقُوْلُ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرًّحِيْمِ, إِلاَّ ذَابَ الشَّيْطَانُ كَمَا يَذُوْبُ الرَّصَاصُ عَلَى النَّارِ

Artinya: “Tidak ada bagi hamba yang berkata Bismillahirrahmanirrahim kecuali syetan meleleh, sebagaimana melelehnya timah yang ada di neraka”.

Lantas apa sebenarnya makna Bismillahirrahmanirrahim ini ?

Makna Bismillah

Ba’, bermakna بَرَاءَةُ اللهِ yaitu, pembebasan dari Allah SWT. Rahasianya akan mendapatkan kebahagian di akhirat.

Sin, سَتْرُ اللهِ yaitu penutut dari Allah pada orang-orang yang bodoh. Dalam artian kesalahan-kesalahannya akan ditutup oleh Allah SWT.

Mim, مَحَبًّتُهُ adalah kecintaan Allah kepada orang-orang Islam.

Lafal dari Allah, alifnya bermakna أَلَفَتُهُ yaitu belas kasih Allah SWT. Sedangkan Lam bermakna لُطُافَتُهُ yang memiliki arti Allah Maha Lemah Lembut. Dan Ha’-nya adalah هِدَايَتُهُ atau petunjuk Allah SWT.

Ra’, رِضْوَانُهُ keridhaan Allah SWT kepada orang yang berlomba-lomba dalam kebaikan dan orang yang bertaubat.

Ha’, حِلْمُهُ sifat Hilm Allah Yang Maha Pengampun.

Yaitu ketika seorang hamba berbuat dosa maka Allah tidak mudah langsung memberikan siksa, melainkan diberi kesempatan untuk bartaubat terlebih dahulu.

Mim yang sebelum Nun, مَنَتُهُ yaitu anugerah Allah terhadap orang-orang Mukmin.

Nun, نُوْرُ الْمَعْرِفَةِ فِى الدُنْيَا وَنُوْرُ الطُّاعَةِ فِى الْعُقْبَى yang pertama cahaya mengenal Allah SWT semasa di dunia dan cahaya ketaatan kelak di akhirat.

Setelah Nun langsung ke Ya’nya Arrahim, يَدُ اللهِ yaitu pertolongan Allah SWT.

Dengan demikian, sekarang kita sudah tahu betapa istimewa dan agungnya lafal tersebut.

Jadi, apabila seseorang istiqamah membaca Bismillahirrahmanirrahim, maka akan banyak mendapatkan manfaat, keutamaan dan hikmah.

Di antara manfaatnya yaitu akan mendapatkan kebahagiaan di akhirat, aibnya ditutupi, dicintai Allah SWT, mendapat belas kasih, kelembutan, hidayah, diridhai Allah, dan tidak segera disiksa, mendapat anugerah yang luar biasa, dan cahaya kemakrifatan dan ketaatan.

Di samping itu, ia juga mendapat penjagaan khusus dari Allah SWT.

Terjemahan Bebas

Selain makna yang tersebut diatas, kalimat Bismillahirrahmanirrahim memiliki tiga kata penting, yakni Allah, Rahman dan Rahim.

Dengan membaca Bismillah, maka ummat Islam telah menyerahkan diri kepada Tuhan pencipta alam semesta.

Terdapat sebuah kesadaran penuh, bahwa sebenarnya segala sesuatu diciptakan dan terjadi karena ijin Allah.

Karenanya, kalimat ini meruntuhkan ego manusia, yang bisa saja menganggap dirinya sebagai pelaku yang menentukan keberhasilan atau kegagalan.

Setelah kesadaran akan kehambaan kepada sang Maha Pencipta, maka disambung dengan dua kalimat berikutnya Rahman dan Rahim.

Rahman, berarti pengasih. Maksudnya, bahasa setiap pekerjaan, haruslah diawali dengan rasa asih, bukan dengan emosi negatif, yang berdampak buruk.

Rahim, berarti penyayang. Begitu pula, bahwa setiap pekerjaan apapun, juga harus diawali dengan rasa sayang, bukan dengan niatan yang negatif dan destruktif.

Kalimat mulia itu semakin menegaskan bahwa Allah mengutus Nabi Muhammad SAW, sesungguhnya untuk menjadi Rahmat bagi seluruh alam.

Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al- Anbiya’ ayat 107:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ ﴿١٠٧

“Dan tiadalah kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.

Wallahu a’lam. (*)