
“Sesungguhnya Orang Yang mengorbankan Kursi aherat demi kursi dunia adalah orang yang paling bodoh” Nasehat itu disampaikan Habib Jindan Bin Novel bin Salim bin Jindan, saat Seminar Kebangsaan bertajuk “Revitalisasi Nilai Peradaban Manusia Demi Terwujudnya Pemilu Yang Aman dan Damai serta NKRI Yang Sejahtera” di Gedung Sutarto Universitas Jember, Senin (8/1/2018).
Mencontoh Ahlak Nabi
Habib Jindan sepertinya hendak mengingatkan agar pemilu 2019 jangan dijadikan ajang pertikaian yang meninggalkan ahlakul karimah seperti telah dicontohkan Nabi Muhammaf SAW.
“Ciri ciri muslim yang baik adalah tidak membicarakan aib saudaranya sesama mulim,” ujar Habib Jindan.
Seolah hendak mengingatkan betapa pertarungan politik menjelang pilpres 2019 sudah semakin memanas dan strategi kampanye menghalalkan segala cara, hingga black champaign.
Menjawab pertanyaan tentang penggunaan hadist untuk kepentingan politik tertentu, Habib Jindan mengatakan bahwa Rasulullah bersabda tidak ditujukan kepada kelompok tertentu melainkan berlaku umum.
“Memang kalo tidak pakai hadist mau pakai dalil apa ?,” Katanya.
Hadist dan ajaran Nabi justru harusnya dipergunakan untuk membenahi ahlak manusia.
Jangan Korbankan Ke Indonesia an
Senada dengan Habib Jindan, Dekan Fakulaltas Hukum Dr Nurul Ghufron SH MHum juga mengingatkan agar dalam penyelenggaraan pemilu jangan sampai mengorbankan ukhuwah.
” berpemilu penting tapi jangan korbankan ke Indonesiaan kita” kata Ghufron.
Menurut Gufron semakin banyak konflik semakin bagus, karena semakin banyak pilihan akan semakin menjamin kepuasaan publik.
Soal Hastag “Jokowi Presiden” dan “2019 Ganti Presiden”, anggaplah hanyalah mimpi atau gagasan dari masing masing Calon Presiden.
Ghugron mengingatkan agar jangan gegabah, harus hati hati, dan dewasa dalam memilih.
“masing masing kontestan semoga bisa berkampanye dalam koridor ahlakul karimah,” harap Ghufron
Peta Rawan Konflik
Berdasarkan Info dari Banwaslu Pusat, Kabupaten Jember masuk peta rawan Pemilu 2019 ke 13. Seminar kebangsaan sepertinya digelar dalam upaya antisipasi kerawanan itu.
Menurut Kapolres Jember, AKBP Kusworo Wibowo, seminar kebangsaan yang dihadiri sekitar 1.800 orang, dari berbagai bertujuan ingin menciptakan suasana pemilu yang aman dan damai.
“Seminar, bisa menjadi awalan penyejuk pemilu di Jember,” pungkasnya. (#).