Jember _ Jempolindo.id _ Gerakan Desa Emas, merupakan program kesehatan pendukung anti Stunting, yang dijalankan Pemkab Jember, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3AKB), bekerjasama dengan Universitas Airlangga Surabaya.
Baca juga: Mal Pelayanan Publik, Mulai Hari Ini Siap Melayani Masyarakat Jember
Program ini, kata Plt Kepala DP3AKB Kabupaten Jember Poerwahjoedi, berbentuk Intervensi Hulu dalam Percepatan Penurunan Stunting, Melalui Kegiatan Laduni dan Gemerlab Pascalin.
Kegiatan Gerakan Desa Emas, kata Poerwahjoedi diadakan di Balai Desa Glagahwero, Kecamatan Panti, dan melibatkan berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. pada hari Senin, (06/11/2023).
Peserta yang hadir dalam Gerakan Desa Emas sangat beragam, meliputi 10 orang Ibu Hamil, 5 orang Calon Pengantin, 3 orang dari Universitas Airlangga, 2 orang dari Bidang Dalduk Adpin DP3AKB dan Koordinator PKB
“Acara ini merupakan bentuk upaya kolaboratif untuk mengatasi masalah stunting yang masih menjadi perhatian serius,” kata Poerwahjoedi.
Pada kesempatan itu, perwakilan Universitas Airlangga memberikan sambutan dan arahan mengenai langkah-langkah yang dapat diambil dalam penanganan stunting.
Sementara Bidang Dalduk DP3AKB juga memberikan sambutan dan arahan terkait peran mereka dalam upaya ini.
Kepala Desa Glagahwero, turut memberikan sambutan, arahan, dan membuka acara secara resmi.
Sebuah Pre Test diadakan untuk mengukur pemahaman peserta sebelum materi utama disampaikan.
Universitas Airlangga memberikan materi mengenai “Gerakan Merencanakan KB bagi Pascasalin” dan “Layanan Terpadu Pranikah/LADUNI.”
“Ini adalah langkah-langkah konkret yang diharapkan dapat membantu mengurangi angka stunting di Desa Emas,” ujar Poerwahjoedi.
Setelah materi disampaikan, peserta diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam Post Test dan sesi tanya jawab.
Kegiatan ini, kata Poerwahjoedi merupakan langkah awal yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di Desa Emas.
“Semua pihak yang terlibat berharap bahwa melalui kerja sama yang kuat, masalah stunting dapat diminimalisir dan kualitas hidup masyarakat dapat ditingkatkan,” ujarnya.
“Semoga upaya ini memberikan hasil yang positif bagi Desa Emas dalam mengatasi permasalahan stunting,” tutupnya. (Anas)