15.8 C
East Java

DPC GMNI Jember : Razia Buku adalah Penghianatan terhadap Ilmu Pengetahuan

Loading

Press Release

Beberapa hari yang lalu di Indonesia tepatnya di daerah Kediri dan Padang terjadi Razia Buku dilakukan oleh pihak TNI, alasan TNI melakukan razia tersebut adalah adanya dugaan bahwa buku buku tersebut berpaham kiri/komunis.

Peristiwa tersebut sontak menjadi perbincangan publik bergam reaksi muncul di masyarakat ada yang sepakat namun banyak yang tidak sepakat dan menganggap bahwa tindakan tersebut terlalu berlebihan. Menanggapi hal tersebut DPC GMNI Jember turut memberikan pandangan terhadap peristiwa razia buku yang dilakukan TNI.

Sejatinya buku bacaan adalah suatu media untukmendapatkan suatu ilmu pengetahuan, pepatah mengatakan “Membaca adalah membuka jendela dunia” dunia ini terlalu luas untuk dimengerti maka dengan buku lah kita bisa tau berbagai hal yang ada di dunia ini.

Buku memiliki peranan yang sangat penting bagi terbentuknya pola pikir seseorang untuk memahami sesuatu Buku memiliki banyak versi mulai dari buku beraliran kanan dan kiri dari buku agama hingga buku masakan semua ditulis sesuai basic kelilmuan penulisnya, dapat dipastikan setiap penulis buku dalam menyusun subtansi bahasan selalu memperhatikan kaidah-kadiah penulisan baik melalui riset lapangan ataupun menggunakan refrensi yang telah ada sebelumnya karna produk dari buku adalah sebuah ilmu pengetahuan, untuk itu jika pihak TNI mengindikasi adanya buku yang dikatan menyebarkan paham kiri/komunis, harusnya terlebih dahulu melakukan kajian tentang isi dari buku tersebut, lebih baik jika si penulis dan para akademisi juga dilibatkan untuk melakukan kajian terhadap buku tersebut, untuk menentukan indikator yang jelas seperti apa narisi dalam isi buku tersebut yang memang dirasa menyebarkan paham kiri.

Selanjutnya razia buku yang dianggap menyebarkan paham kiri, oleh TNI seolah menciptakan suatu ketakutan di masyarakat, khususnya masyarakat awan, mengaggap bahwa komunis sedang hidup dan sedang berkembang di Indonesia, sehingga masyarakat akan sangat sensitiv terhadap hal-hal yang berkaitan dengan komunis, seperti buku.

Contohnya: jika ada buku yang pada halaman judulnya terdapat kata Komunis, PKI, dan sejenisnya, maka pandangan umum masyarakat akan mengatakan bahwa buku tersebut adalah buku PKI dan dianggap berbahaya. Hal tersebut akan menimbulkan dampak bagi kondusifitas kehidupan sosial masyarakat. Pada masa Orde Baru masyarakat kerap mendengar “Awas Bahaya Laten Komunis” istilah tersebut digunakan pemerintah Orba sebagai salah satu media politik, agar dapat mengontrol tantanan kehidupan masyarakat, padahal pasca peristiwa G-30 S gerakan komunis telah di habisi hingga ke akar akarnya dalam berbagai literasi penumpasan gerkan komunis (PKI) memakan korban ratusan ribu jiwa.

Peristiwa tersebut jelas membuat gerakan komunis tidak akan berani untu muncul kembali kepermukaan meskipun demikian isu komunis masih tetap ada dan terpelihara. Jika memang pemerintah atau TNI menemukan indikasi kebangkitan gerakan komunis mengapa tidak ditangkap saja orang/kelompoknya atau jika dirasa memang benar buku tersebut mengandung unsur penyebaran paham komunis tangkap dan adili penulis dan penerbitnya, bukan melakukan razia buku dan membangun opini-opini seolah ada gerakan penyebaran paham komunis, namun tidak bisa dibuktikan kebenarannya.

Ditambah lagi pemerintah saat itu mengeluarkan TAP MPRS No XXV Tahun 1966 tentang pembubaran PKI dan melarang paham komunis,marxis di Indonesia yang belum dicabut hingga saat ini.

DPC GMNI Jember sebagai organisasi mahasiswa yang elemen anggotanya adalah para insan akademisi sangat menyayangkan tindakan Razia Buku yang dilakukan oleh pihak TNI, pasalnya tindakan tersebut menciderai nilai-nilai akademik dan intelektual.

Pasalnya buku adalah wadah untuk mengetahui ilmu pengetahuan. upaya TNI ingin yang melakukan pencegahan penyebaran dan menangkal paham Kiri/Komunis harusnya dilakukan dengan cara yang lebih bersifat edukatif, dan akan menghasilkan pemahaman yang dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Penulis : Andryzha Caprio D S (Wakabid Litbang DPC GMNI Jember)

Table of Contents
- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img