Jember, Jempolindo.id – Terasa sangat menghayati, ketika Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU ASEAN Eng membacakan syair terindah untuk kaum ibu dan hadiah terindah untuk guru ngaji, saat Peringatan Hari Ibu ke 96 tahun 2024, di pendopo Wahyawibawagraha, Kamis (12/12/2024) siang.
Berikut petikan syair yang dibacakan Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU ASEAN Eng dihadapan para tamu undangan yang hadir.
Wahai Ibu pelita jiwaku
Kasihmu mengalir tiada jemu
Setiap langkah kau sertai doa
Cinta tulusmu tak pernah pudar
Dari pagi hingga senja tiba
Kerjamu tiada henti
Penuh makna
Demi anakmu kau relakan segala nya
Meski lelah kau simpan deritanya
Raut wajahmu penuh kelembutan
Dalam tatapanmu tersimpan sejuta harapan
Pelukanmu hangat seperti surga
Damai kurasa
Tak ada tandingannya
Ibu …. engkaulah bintang di malam kelam
Penerang hidup dalam setiap tiap
Doaku selalu untukmu
Wahai Bundaku
Semoga bahagia menyertaimu
Selama lamanya ….
Usai membacakan syair itu, Bupati Jember membagikan insentif guru ngaji, yang diserahkan secara simbolik, ditemani Wabup Jember KH MB Firjaun Barlaman, Pj Sekda Jember Arif Cahyono, dan Kabag Kesra Sekdakab Jember.
“Jadi kami menyerahkan insentif guru ngaji secara simbolik, yang sempat menjadi polemik diujung tahun,” ujar Hendy.
Karena terkendala pelaksanaan Pilkada 2024, insentif guru ngaji yang seharusnya bisa cair pada bulan Agustus, namun mundur hingga bulan Desember.
“Alhamdulillah, ini sudah bisa kelar, ada 17.579 guru ngaji muslim, 157 guru kitab non muslim, 286 Mudin nikah, dan marbot masjid yang sedang dalam proses,” paparnya.
Pencairan honor itu, kata Hendy melalui Rekening Bank Jatim yang langsung di transfer kepada masing masing penerima.
“Nanti pada tahun 2025, saya berharap dapat dicairkan lebih awal, karenanya pada bulan Januari sudah mulai proses, sehingga pada bulan 3 dan 4 sudah bisa dicairkan, sebesar masing masing 1,5 juta,” jelasnya.
Pada tahun 2025, Pemkab Jember telah mempersiapkan kenaikan Honor Guru Ngaji sebesar Rp 2,5 juta, yang akan diberikan dalam setiap tahunnya.
“Ini bukan bansos, tapi honor, walaupun sebenarnya masih belum sebanding dengan pengabdian guru ngaji, namun kita berusaha memberikan yang sepantasnya,” tegasnya.
Bupati Jember berharap kedepan para guru ngaji dapat mengembangkan pendidikannya bukan hanya kepada anak – anak, tetapi bisa kepada para pemuda dan orang tua.
“Sehingga akan lebih banyak yang mengaji, sebagai wujud kompensasi dari pemberian honor kepada guru ngaji,” katanya. (Slmt)