16.7 C
East Java

Bunga Wijaya Kusuma Antara Mitos dan Fakta

Jempol. Sebenarnya saya  abai saja  menyaksikan istri saya gupuh saat menyaksikan Bunga Wijaya Kusuma yang ditanamnya di halaman rumah. ” Dasar perempuan”, kataku dalam hati.

Lama – lama penasaran juga. Diam – diam saat istriku tertidur saya mulai perhatikan bunga yang mencuri perhatiannya itu. Selasa Legi Malam  Rabu (05/05/2020).

Aku lihat di status Facebook istriku, Bunga unik itu mekar sekitar jam 21.23 WIB.  Sambil memegang ponsel,   sekitar jam 00.30 WIB, saya  ingin membuktikan apa betul bunga yang memiliki aroma sangat harum di saat sedang mekar ini mekarnya hanya sebentar saja.

Ternyata  benar, bunga ini mekarnya tidak begitu lama, setidaknya dari  penulis amati, pada pukul 02 dini hari bunga ini sudah sedikit layu.

Pagi harinya  bunga ini memang sudah layu total dan sudah tidak seharum seperti pas pada puncak mekarnya pada pukul 02.00 WIB malam.

Jadi  benar,  bunga ini memang bunga malam  yang  beraktivitas hanya pada malam hari. Aroma yang sangat kuat terjadi saat puncak mekarnya. Aromanya tercium disekitarnya. Merinding juga saya mencium aroma harumnya.

Setelah itu, bunganya akan kembali layu setelah mencapai puncak mekarnya.

Makin penasaran aku, karenanya mulai aku bongkar – bongkar google, mencari tahu perihal bunga yang satu itu. Apa sebenarnya menariknya  bunga itu ?

Bunga Wijayakusuma (Epiphyllum anguliger) termasuk jenis tanaman kaktus yang mempunyai kelas dicotiledoneae, dan dapat hidup di  daerah dengan iklim sedang sampai beriklim tropis.

Namanya  memang  Jawa banget, tak salah jika  banyak orang  mengira   bunga Wijayakusuma merupakan  tanaman asli Indonesia. Padahal tanaman ini sejatinya berasal dari Venezuela, Amerika Selatan.

Diperkirakan Bunga  Wijayakusuma  dibawa  para pedagang China ke Indonesia pada zaman kerajaan Majapahit.

Bunga ini  juga dikenal dengan Ratu malam,  memiliki bunga  tergolong besar, putih  seperti gading,  terlihat seperti tanaman  sangat eksotis.

Bunga Wijayakusuma  memiliki daun  berwarna hijau, berbentuk pipih, pada bagian ujung disekitar daun terdapat lekukan-lekukan kecil, dan keras.

Bunga Wijayakusum adalah bunga unik dan langka yang cukup banyak ditemui di Indonesia. Yang menjadikan ” Bunga Kejayaan ” nama lain dari Bunga Wijayakusuma tergolong  langka bukan karena tanaman nya sulit didapat, tetapi kesempatan untuk menyaksikan saat bunga  mekar  begitu langka.

Saking langkanya, sampai berkembang mitos bahwa siapa pun yang bisa mendapatkan bunga wijayakusuma mekar akan mendapat keberuntungan.

Dalam pewayangan bunga ini disebut sebagai pusaka milik Bathara Kresna, titisan Dewa Wisnu sang pemelihara alam semesta.

Di kalangan keraton Kasunanan Surakarta dan Yogyakarta, bunga Wijayakusuma dipercaya memiliki hubungan erat dengan raja-raja Majapahit di masa silam.

Dalam budaya keraton Yogyakarta dan Surakarta, calon raja yang baru diharuskan memetik bunga Wijayakusuma yang mekar sebelum naik tahta. Raja yang berhasil mendapatkan nya diyakini akan membawa kejayaan bagi kerajaan yang dipimpin kelak.

Bahkan konon seorang tokoh yang bernama Ki Ageng Selo mengaku kalau pada tahun 1970,  pernah diminta Presiden kedua RI  Soeharto  menanam bunga wijaya kusuma di Istana Negara yang diambil Soedjono dari Pulau Nusakambangan. Tujuannya agar pada 1973  Soeharto  kembali terpilih lagi menjadi Presiden RI.

Masih banyak misteri dibalik keunikan Bunga Wijaya Kusuma itu, soal salah benarnya Wallahu a’lam bissawab. (*)

Table of Contents
- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img