Jempol. Sebenarnya saya abai saja menyaksikan istri saya gupuh saat menyaksikan Bunga Wijaya Kusuma yang ditanamnya di halaman rumah. ” Dasar perempuan”, kataku dalam hati.
Lama – lama penasaran juga. Diam – diam saat istriku tertidur saya mulai perhatikan bunga yang mencuri perhatiannya itu. Selasa Legi Malam Rabu (05/05/2020).
Aku lihat di status Facebook istriku, Bunga unik itu mekar sekitar jam 21.23 WIB. Sambil memegang ponsel, sekitar jam 00.30 WIB, saya ingin membuktikan apa betul bunga yang memiliki aroma sangat harum di saat sedang mekar ini mekarnya hanya sebentar saja.
Ternyata benar, bunga ini mekarnya tidak begitu lama, setidaknya dari penulis amati, pada pukul 02 dini hari bunga ini sudah sedikit layu.
Pagi harinya bunga ini memang sudah layu total dan sudah tidak seharum seperti pas pada puncak mekarnya pada pukul 02.00 WIB malam.
Jadi benar, bunga ini memang bunga malam yang beraktivitas hanya pada malam hari. Aroma yang sangat kuat terjadi saat puncak mekarnya. Aromanya tercium disekitarnya. Merinding juga saya mencium aroma harumnya.
Setelah itu, bunganya akan kembali layu setelah mencapai puncak mekarnya.
Makin penasaran aku, karenanya mulai aku bongkar – bongkar google, mencari tahu perihal bunga yang satu itu. Apa sebenarnya menariknya bunga itu ?
Bunga Wijayakusuma (Epiphyllum anguliger) termasuk jenis tanaman kaktus yang mempunyai kelas dicotiledoneae, dan dapat hidup di daerah dengan iklim sedang sampai beriklim tropis.
Namanya memang Jawa banget, tak salah jika banyak orang mengira bunga Wijayakusuma merupakan tanaman asli Indonesia. Padahal tanaman ini sejatinya berasal dari Venezuela, Amerika Selatan.
Diperkirakan Bunga Wijayakusuma dibawa para pedagang China ke Indonesia pada zaman kerajaan Majapahit.
Bunga ini juga dikenal dengan Ratu malam, memiliki bunga tergolong besar, putih seperti gading, terlihat seperti tanaman sangat eksotis.
Bunga Wijayakusuma memiliki daun berwarna hijau, berbentuk pipih, pada bagian ujung disekitar daun terdapat lekukan-lekukan kecil, dan keras.
Bunga Wijayakusum adalah bunga unik dan langka yang cukup banyak ditemui di Indonesia. Yang menjadikan ” Bunga Kejayaan ” nama lain dari Bunga Wijayakusuma tergolong langka bukan karena tanaman nya sulit didapat, tetapi kesempatan untuk menyaksikan saat bunga mekar begitu langka.
Saking langkanya, sampai berkembang mitos bahwa siapa pun yang bisa mendapatkan bunga wijayakusuma mekar akan mendapat keberuntungan.
Dalam pewayangan bunga ini disebut sebagai pusaka milik Bathara Kresna, titisan Dewa Wisnu sang pemelihara alam semesta.
Di kalangan keraton Kasunanan Surakarta dan Yogyakarta, bunga Wijayakusuma dipercaya memiliki hubungan erat dengan raja-raja Majapahit di masa silam.
Dalam budaya keraton Yogyakarta dan Surakarta, calon raja yang baru diharuskan memetik bunga Wijayakusuma yang mekar sebelum naik tahta. Raja yang berhasil mendapatkan nya diyakini akan membawa kejayaan bagi kerajaan yang dipimpin kelak.
Bahkan konon seorang tokoh yang bernama Ki Ageng Selo mengaku kalau pada tahun 1970, pernah diminta Presiden kedua RI Soeharto menanam bunga wijaya kusuma di Istana Negara yang diambil Soedjono dari Pulau Nusakambangan. Tujuannya agar pada 1973 Soeharto kembali terpilih lagi menjadi Presiden RI.
Masih banyak misteri dibalik keunikan Bunga Wijaya Kusuma itu, soal salah benarnya Wallahu a’lam bissawab. (*)