BUMDES Karya Mandiri Balung Kulon 6 Besar Se Jawa Timur

BUMDES Karya Mandiri
Keterangan Foto : Kepala Bidang Ekonomi Desa DPMD Provinsi Jawa Timur Endah Binawati dan Plt Kepala Dispemades Jember Adi Wijaya

Loading

Jember – Jempolindo.id – Bumdes Karya Mandiri Desa Balung Kulon Kecamatan Balung, berhasil masuk enam besar, dalam Lomba Badan Usha Milik Desa (BUMDES) terbaik se Jawa Timur, yang diselengarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur.

Lihat Juga :

Hal itu diungkapkan Plt Kepala Dispemades Pemkab Jember Adi Wijaya, saat kunjungan lapang DPMD Provinsi Jawa Timur, sebagai rangkaian tahapan penilaian, Jum’at (20/08/2021) siang.

BUMDES Karya Mandiri
Keterangan Foto : Plt Kepala Dispemades Jember Adi Wijaya

“Alhamdulillah, BUMDES Karya Mandiri  merupakan salah satu BUMDEs di Kabupaten Jember yang kita usulkan untuk ikut lomba se Jawa Timur,” kata Adi.

Peserta se Jawa Timur, kata Gofur masing-masing dari 33 Kabupaten/Kota ada 1 BUMDES yang mewakili. Sedangkan Kabupaten Jember mengusulkan BUMDEs Kartika Mandiri atas dasar pertimbangan, Manajemen sehat, dampaknya kepada masyarakat.

Inovasi yang dikembangkan BUMDES Karya Mandiri  mengembangkan pengolahan sampah, yang menurut Adi menarik untuk dijadikan sarana mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa.

“Itulah mengapa kita mengusulkan BUMDes Karya Mandiri. Seperti kita ketahui bersama, unit usaha unggulan BUMDES Karya Mandiri adalah unit pengolahan sampah, yang sekarang menjadi isu yang lagi trend, dalam artian sampah yang selama ini dianggap tidak ada gunanya, ternyata bisa menghasilkan,” paparnya.

Mengenai tahapan penilaian, staf Dispemades Kabupaten Jember Gofur, yang mendampingi Adi Wijaya menjelaskan, terdapat 3 tahapan penilaian dalam Lomba BUMDES tingkat Provinsi Jawa Timur, diantaranya seleksi administrasi, presentasi yang diselenggarakan melalui zoom, dan tahapan penilaian.

“Hari ini merupakan tahapan kunjungan penilaian lapangan, untuk memastikan apakah pada saat presentasi itu sesuai dengan kondisi dilapangan,” jelasnya.

BUMDES Karya Mandiri Berpotensi

Sementara, menurut Kepala Bidang Ekonomi Desa DPMD  Provinsi Jawa Timur  Endah Binawati, saat melakukan kunjungan lapang, mengatakan bahwa BUMDES Karya Mandiri sangat potensi untuk dikembangkan, baik dari Sumber Daya Manusia nya, yang masih relatif muda, tidak gagap tehnologi, serta mampu melakukan kolaborasi dengan perguruan tinggi, seperti POLIJE, UMM, dan Unej.

BUMDES Karya Mandiri
Keterangan Foto : Kepala Bidang Ekonomi Desa DPMD Provinsi Jawa Timur Endah Binawati

“Ini akan dapat membantu BUMDesa, akan tetapi masih ada yang perlu disempurnakan, adalah administrasi yang masih harus rapi untuk bisa menjadi BUMdes terbaik se Jawa Timur,” paparnya.

Kata Endah, administrasi sudah dilakukan hanya saja, pihaknya menyarankan untuk melakukan digitalisasi dokumen, supaya tertata rapih, sehingga tidak ada dokumen yang hilang.

Mengenai hasil penilaian, kata Endah  akan di sk kan oleh Gubernur Provinsi Jawa Timur.

“Kedepan ya kita harapkan ada dukungan pemerintah desa, dan kabupaten, terutama penyertaan modal, supaya Bumdesa ini bisa berkembang,” ungkapnya.

Riwayat Singkat

 Bumdes Karya Mandiri dibentuk pada 2016 silam. Saat itu sejumlah Pengrajin dan pemerintah desa setempat berkumpul untuk mendiskusikan keberadaan badan usaha dengan memperhatikan kearifan lokal. Karena di desa tersebut banyak Pengrajin, maka fokus utama untuk memberdayakan Pengrajin agar perekonomiannya meningkat.

BUMDES Karya Mandiri
Keterangan Foto : Direktur Bumdes Karya Mandiri Galih Tri Widagdo

Direktur Bumdes Karya Mandiri Galih Tri Widagdo saat ditemui saat penilaian lapang dari provinsi Jawa Timur menjelaskan, Pengrajin dan pemerintah desa bersemangat agar keberadaan Bumdes ini benar-benar memberikan manfaat bagi banyak orang.

Saat pertama kali didirikan, Bumdes tidak langsung menerima modal. Galih -sapaan akrabnya, yang ditunjuk sebagai direktur, memilih mengawali gerakan dengan mengumpulkan kawan-kawan sesama pengrajin untuk menyamakan persepsi. “Akhirnya, tahun 2017 kami mendapatkan suntikan modal dari pemerintah desa,” katanya.

Bumdes Karya Mandiri yang digagas pengrajin Desa Balung Kulon, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, mengoptimalkan potensi masyarakat lokal untuk meningkatkan perekonomian warga setempat. Kini, Bumdes tersebut mampu mengelola dua bidang usaha dan menyerap banyak tenaga kerja. Inset: Direktur Bumdes Karya Mandiri Galih Tri Widagdo bersama dua rekannya yang menginisiasi pendirian Bumdes.

Suntikan modal yang diberikan pihak desa tak tanggung-tanggung. Pada tahun 2017 ada aliran dana Rp 110 juta untuk renovasi gedung milik desa yang digunakan sebagai kantor Bumdes. Dana itu juga dibuat untuk belanja alat kantor dan peralatan bagi para Pengrajin di bawah naungan Bumdes.

Bumdes kemudian menyasar bidang ekonomi kreatif kerajinan tangan atau handycraft berbahan baku kayu, tulang, tanduk, dan resin atau getah beku. Dari bahan dasar itulah, akhirnya menghasilkan karya berupa tasbih, peralatan rumah tangga, cenderamata, alat musik seperti gitar dan jimbe, serta aksesoris.

Penyertaan modal kembali diberikan pada tahun 2018 sebesar Rp 115 juta. Melalui modal tersebut, Bumdes melebarkan sayap usaha. Yakni, pendirian bank sampah. Modal itu direalisasikan untuk membangun gedung pengolahan sampah, pengadaan kebutuhan alat bank sampah, serta kendaraan roda tiga yang digunakan untuk mengangkut sampah.

Pengolahan sampah dilakukan dengan cara membeli sampah masyarakat untuk kemudian dipilah. Sampah plastik akan diolah menjadi biji plastik. Sementara sampah organik akan dijadikan pupuk dan digunakan sebagai makanan budidaya magot atau larva black soldier.

Pada periode 2016 hingga 2018, Bumdes belum memiliki keuntungan lantaran masih proses merintis. Baru pada tahun 2019, Bumdes mendapat laba sebesar Rp 98.437.200,-. Sentuhan Bumdes untuk para pengarajin cukup dirasakan dan berhasil mendorong masyarakat untuk terus meningkatkan produksi kerajinan.

Kinerja Bumdes yang berdampak positif terus di-support pemerintah desa. Pada tahun 2020 dan 2021, Bumdes kembali mendapatkan penyertaan modal. Tercatat, pada tahun 2020 ada suntikan modal Rp 77 juta dan 2021 Rp 25 juta. Support desa pada Bumdes berbanding lurus dengan kinerja dan hasil yang dtunjukkan pengurus.

Tak hanya memproduksi kerajinan dan mengolah sampah yang bernilai ekonomis, Bumdes juga memberikan pendampingan dan pemenuhan kebutuhan alat Pengrajin. Termasuk membuka akses pemasaran. Baik yang dilakukan secara online, maupun konvensional. Pemasaran secara konvensional dilakukan dengan membangun galeri dan kemitraan.

“Galeri penting untuk memamerkan hasil karya Pengrajin. Sementara kemitraan, kami bekerjasama dengan biro haji misalnya, untuk pemenuhan kebutuhan aksesoris seperti tasbih,” kata Galih.  Tak hanya lingkup Jember dan Jatim, produk kerajinan Bumdes Karya Mandiri juga merambah pasar mancanegara.

Sukses membangun Gerakan ekonomi desa melalui Bumdes, juga berdampak pada penyerapan tenaga kerja. Saat ini tercatat ada 45 warga yang menjadi terlibat. Terdiri dari 15 pekerja tetap dan 30 pekerja tidak tetap. Puluhan tenaga kerja itu didominasi anak muda.

“Kami sengaja melibatkan anak muda dalam pengelolaan Bumdes, karena mereka memiliki kreativitas tinggi,” terangnya. Meski baru 4 tahun berdiri, keberadaan Bumdes Karya Mandiri terus berkembang. Permintaan kerajinan terus meningkat. Termasuk manfaat lain dari pengelolaan sampah. Di mana sampah domestic bisa tertangani dengan baik.

Untuk menumbuhkan para pengarajin muda, Bumdes Karya Mandiri juga membuka kelas pelatihan dengan metode pelatihan langsung. Yakni, dengan menerjunkan para peserta pelatihan ke unit-unit proses pembuatan kerajinan.

Metode pelatihan langsung diharapkan memberikan penahaman yang cepat. Sebab peserta terlibat langsung dalam proses produksi. Pelatihan tersebut tidak dipungut biaya dan terbuka bagi siapapun yang memiliki minat mendalami pembuatan kerajinan.

Bumdes Karya Mandiri juga menjadi inspirasi bagi Bumdes di desa lain. Berkat dedikasinya selama 4 tahun terahir, Bumdes Karya Mandiri pernah mendapatkan penghargaan sebagai Juara 2 Bidang Inovasi Produk dalam lomba yang diselenggarakan PKKPBI-ITS dan Pemprov Jatim.

Kini Bumdes karya mandiri terus melakukan inovasi. Termasuk akan memulai ekonomi kreatif di bidang pertanian dan peternakan. Semua dilakukankan demi kualitas hidup masyarakat Balung Kulon.

“Kami berharap, keberadaan Bumdes ini benar-benar memberikan manfaat pada warga. Terutama peningkatan ekonomi,” pungkasnya

Mengenai pengembangan kearah digitalisasi, menurut Galih, sebenarnya sudah sejak tahun 2017 sudah menggandeng Polije, Unej dan Universitas Muhammadiyah Jember, yang melakukan pendampingan. Meski Galih mengakui perlu adanya bimbingan dari Pemerintah Kabupaten Jember agar bisa segera  bisa dicapai.

“Saya kira digitalisasi sudah tidak dapat dihindari. Hanya saja diperlukan satu kata dari berbagai pihak, sehingga menuju tahapan digitalisasi bisa dicapai kata sepakat, agar tidak ada kendala berikutnya. (arif/gito/sofyan)