Jember _ jempolindo.id _ Bereaksi atas sikap Bupati Faida bersama 4 pejabat Pemkab Jember yang berkonsultasi dengan kejaksaan Negeri Jember yang diduga memberi tekanan psikologis, bahkan ancaman pidana ke Wabup KH Abdul Muqit Arief pada pertemuan Senin, (14/12/2020) lalu, Aktivis Jember Jumadi Made dipanggil Polres Jember.
https://rajaview.id/2a4kbeiYkHLwwIHlzcyejBFeJH7Y18C8sAjaSCGr
Beruntun, masa yang mengatasnamakan Aksi Bela K Muqid terus bergulir. Semula, Gerakan Reformasi Jember (GRJ) mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri Jember guna meminta penjelasan pihak Kejaksaan Negeri Jember.
Sehari berikutnya, Aktivis Jember bersama santri K Muqid mengepung pemkab Jember dengan menggelar Aksi dukungan ribuan massa kepada Wabup Kyai Abdul Muqit Arief, Selasa lalu (22/12/2020).
Seperti tertuang dalam pemberitahuan aksi, terdapat 28 Koordinator Aksi, salah satu diantaranya Jumadi Made, mengaku telah menerima panggilan dari Kepolisian Resort Jember untuk dimintai keterangan.

Pria berdomisili di Dusun Gumuk Segawe Desa Panca Karya Kecamatan Ajung itu dikenal getol melakukan aksi kritis atas pemerintahan Bupati Faida.
Aksi Kritisnya bersama Pendukung K Muqid berujung pemanggilan polisi. Jumadi dihadapan awak media menunjukkan surat panggilan polisi bernomor B/125/7/XII/RES.2.5/2020/Reskrim tertanggal 24 Desember 2020.
Jumadi diminta menghadap polres Jember, Sabtu, 25 Desember 2020 sekira jam 09.00 WIB di ruang Unit Idik IV Satreskrim Polres Jember. Untuk memberikan keterangan kepada penyidik Bripka Arlis Nour Vivid SH,MH./ Bripka Hairul Anang SH.
Pemamggilan Jumadi oleh pihak berwajib terkait Laporan Polisi Nomor LP-A / 286 XII / RES 124 2020 RESKRIM / SPKTPOLRESJEMBER, tanggal 22 Desember 2020 tentang dugaan tindak pidana, pelanggaran undang-undang karantina Kesehatan, karena diduga mengumpulkan ribuan massa saat Pandemi Covid 19.
Jumadi mengaku akan menghormati proses hukum dan bersikap kooperatif.
“InsyaAllah saya akan menghadiri panggilan tersebut” ujarnya.
Jumadi menjelaskan, banyaknya kerumunan massa aksi, bukan semata ajakannya,.melainkam karena didasari kecintaan santri kepada Kyai Muqiet.
“Itu bukan semata karena ajakan saya, tetapi lebih karena faktor kecintaan mereka kepada Kyai Muqiet,” jelasnya. (*)