Aksi Eksibisionis Teror Mahasiswi Universitas Jember 

Loading

Jember – Jempolindo.idAksi eksibisionis ( menunjukkan alat kelamin) ke mahasiswi di sekitar Kampus Universitas Jember (Unej), marak terjadi. Korbannya kebanyakan perempuan, yang kebanyakan mahasiswi Universitas Jember.

Pusat Studi Gender (PSG) Unej mencatat ada 9 kasus yang terjadi, pelaku beraksi di titik keramaian, sekitar wilayah kampus. Seperti di kawasan Jalan Jawa, Jalan Kalimantan, dan Jalan Batu Raden sekitar wilayah Mastrip.

Menurut Ketua Pusat Studi Gender (PSG) Universitas Jember (Unej) Linda Dwi Eriyanti, Pelaku teridentifikasi masih satu orang.

Pihaknya mewakili kampus Unej, sudah berkoordinasi dengan kepolisian. Untuk memburu pelaku.

“Pelaku dalam melakukan aksinya satu orang yang sudah teridentifikasi, ciri-cirinya mirip, mengendarai motor,” kata Linda, saat dikonfirmasi di Kampus Unej, Sabtu (1/9/2022).

Ciri-ciri pelaku, kata Linda, pihaknya sudah berkoordinasi dengan anggota Polres Jember.

“Ciri-ciri pelaku sudah dikantongi anggota polisi. Termasuk kami, juga ditunjukkan ada kejadian yang terekam kamera CCTV di sekitar Jalan Kalimantan. Sudah teridentifikasi pelakunya,” katanya.

Menurut Linda, para korban tindakan, yang masuk dalam kategori kekerasan seksual itu, banyak dialami para mahasiswi Unej.

“Sampai saat ini, korban adik-adik mahasiswi kami. Terkait tindakan yang dilakukan pelaku di tempat ramai, dengan mengendarai motor. Berhenti di depan gang dan memanggil mahasiswi, Kemudian menunjukkan alat kelaminnya,” ungkapnya.

Info dari Satpam Unej, kata Linda pelaku juga terlihat di sekitar Jalan Jawa dan Jalan Batu Raden.

“Jadi sudah sangat meresahkan. Sampai saat ini, pelaku yang teridentifikasi masih satu orang,” sambungnya.

Terkait aksi eksibisionis itu, lebih lanjut perempuan yang juga Dosen Jurusan HI Fisip Unej ini mengatakan, pihaknya mengaku kesulitan untuk mengumpulkan informasi dari korban.

Pihaknya mengaku telah membuat Posko Pengaduan, yang bekerjasama dengan Polres Jember.

“Karena terkait kasus ini, masih dianggap sebagai Aib. Korban pun juga malu menyampaikan kepada kami. Namun demikian, untuk membantu, kami dari PSG mendirikan posko. Jadi lapornya bisa ke kami, itu bisa membantu fasilitasi korban jika trauma atau membuat laporan ke polisi,” katanya.

Catatan kasus soal aksi Eksibisionis di wilayah Unej, Linda menjelaskan, pihaknya hanya menerima list catatan dari adanya korban dan titik kejadian dimana saja terjadi tindak kekerasan seksual tersebut.

“Kami masih berusaha menghubungi pihak korban, karena kami masih menerima list daftat korban. Sehingga bisa segera ada tindak lanjut dari kasus ini, juga sebagai efek jera bagi pelaku,” tandasnya. (Fit)

Table of Contents