Jember – Jempolindo.id – Nasib apes dialami Gilang warga Dusun Krajan, Desa Kebonsari, Kecamatan Yosowilangun, Lumajang. Saat dalam pengaruh mabuk minuman keras (miras) oplosan. Pemuda berumur 23 tahun ini mengaku menuntun motor bukan miliknya, lantas dituduh warga mencuri. Tak ayal, pemuda itupun jadi sasaran amuk massa.
Gilang pun menjadi sasaran amuk massa, karena diduga akan mencuri motor berplat P 2456 IN milik penjual nasi goreng warga Dusun Krajan, Desa Keting, Kecamatan Jombang.
Kejadian itu terjadi di sekitar Pasar Igir-Igir, Desa Cakru, Kecamatan Kencong. Sekitar pukul 20.30 WIB, Senin (31/10/2022) malam.
Saat dikonfirmasi di Mapolsek Kencong, sebelum kejadian itu, Gilang mengaku bersama dua orang temannya pesta miras oplosan.
Pesta miras itu, dilakukan di rumah salah seorang temannya, sekitar perbatasan Lumajang-Jember.
“Saya pertama minum (kondisi mabuk), terus diajak teman saya ke warung (sekitar Kecamatan Kencong) berboncengan bertiga. Saat mau sampai di lokasi, di tengah jalan motor teman saya kehabisan bensin,” kata Gilang saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Menuju lokasi warung itu, Gilang bersama dua orang temannya Sagu (23) dan Dedi (29) yang masih tetangga satu desa, mengendarai motor Honda Beat Hitam berplat P 6977 LO.
“Karena kehabisan bensin itu, saya disuruh turun menunggu. Dua teman saya itu nuntun motornya cari bensin (eceran). Teman saya bilang, Muduno Aku Tak Nyotok Tuku Bensin (turun dulu aku mau dorong motornya beli bensin),” kata Gilang menirukan ucapan salah satu temannya.
Kemudian sembari menunggu itu, karena dalam kondisi mabuk akibat miras oplosan. Gilang duduk di dekat parkiran motor.
“Saya ada di dekat motor yang parkir. Bermaksud istirahat, karena habis minum (kondisi mabuk akibat miras). Tidak jauh dari tempat saya istirahat itu, saya lihat di tempat orang jual nasi goreng ada ramai-ramai. Tidak tahu ada apa,” katanya.
“Sambil lihat saya kemudian duduk di atas motor (yang diduga akan dicuri). Kemudian (karena penasaran), motor itu (saya) tuntun ke warung nasi goreng. Saya tidak merasa apa-apa (diduga tidak sadar), motor itu saya tuntun ke warung itu. Saya tidak ada niat mencuri, lah motor ini milik siapa saya juga tidak tahu. Tiba-tiba saya tuntun gitu saja,” sambungnya.
Karena motor yang dibawa bukan miliknya. Malah belakangan diketahui, ternyata milik penjual nasi goreng yang didatangi Gilang. Sontak warga sekitar menduga Gilang adalah maling motor.
Gilang pun jadi bulan-bulanan warga, terjadilah kericuhan, Gilang pun mendapat hadiah bogem mentah di matanya dan bagian tubuh lainnya.
Sementara itu, kedua orang teman Gilang yang sedang mencari bensin, melihat dari kejauhan tempat Gilang turun dari motor.
Kedua orang temannya itu tidak menduga, jika Gilang diamuk massa dan dituduh menjadi pelaku curanmor.
“Saat kami datang, saya ditanyai, Awakmu kancane (kamu temannya) ? Saya jawab iya. Saya dan teman saya juga ikut dipukuli dan diseret ke sebuah bangunan. Katanya balai desa,” ujar Sagu.
“Saat itu saya bingung (apalagi masih dalam pengaruh miras oplosan). Tahu-tahu sudah di kantor polisi,” sambungnya.
Terpisah, terkait kasus dugaan maling motor dimassa warga itu. Kanit Reskrim Mapolsek Kencong Aipda Ahmad Arifin, saat dikonfirmasi pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus tersebut.
“Kami amankan yang bersangkutan bersama barang bukti motor, dan terduga pelaku sementara ini, kita tetapkan satu orang bernama Gilang dan dua temannya kita jadikan sebagai saksi. Sebelumnya kami bawa ke Puskesmas Cakru. Kemudian kami bawa ke polsek,” kata Arifin saat dikonfirmasi di Mapolsek Kencong.
Pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, apakah terduga pelaku memang melakukan pencurian motor atau ada kesalahpahaman.
“Karena terduga pelaku bisa hanya beralibi, dan beralasan. Masih kami lidik mohon waktu,” ucapnya.
Namun demikian, jika terduga pelaku benar melakukan aksi pencurian motor, maka akan terancam dengan Pasal 362 KUHP tentang pencurian.
“Dengan ancaman 5 tahun penjara,” tandasnya. (Fit)
