15 C
East Java

Wisata Kampung Durian Milik Perhutani Diresmikan Bupati Jember

Loading

Panti – Jember – Jempol. Tentu warga Jember tak lupa dengan ajang “Pentas Durian” yang  biasanya diselenggarakan setiap musim durian  di Kecamatan Sumberjambe. Kini, KPH Perum Perhutani Jember mengajak bersama Pemerintah  Kabupaten Jember  menggagas destinasi wisata “Kampung Durian” tepatnya di desa Pakis Kecamatan Panti Kabupaten Jember.

Bupati Jember dr Hj Faida MMR bersama suami dr Abd Rohim

Kampung Durian yang diharapkan akan menjadi wisata agro itu, sudah ada 9.700 pohon durian, yang berada di kawasan lahan perhutani sebanyak 2.700 pohon, sedangkan di lahan milik warga sekitar hutan sebanyak 7.000 pohon.

Gagasan Perum Perhutani itu tampaknya merupakan lanjutan dari Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) sebagai upaya penyelamatan fungsi hutan, setelah terdapat kerusakan hutan lebih dari 2 juta hektar di Pulau Jawa.

Program PHBM itu memang menebar manfaat bagi masyarakat di sekitar hutan, seperti diungkapkan  Kepala Departemen Keuangan Divis Regional Jawa Timur Sarwono SE MM, saat peresmian Kampung Durian, Kamis (21/3/19). 

Kata Sarwono, Sharing produksi kayu dan non kayu telah memberikan kesejahteraan bagi Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Kabupaten Jember mendapatkan predikat tertinggi dengan dana sharing sebesar Rp 1,000.006.8000. Disamping dana sharing, perum perhutani juga memberikan dana bagi hasil produksi getah pinus kepada petani penyadap sebesar Rp 340 juta.

“Jika anggota LMDH dan petani kerjanya lebih giat, maka uang yang akan turun lebih banyak,” Kata Sarwono.

Saat peresmian Kampung Durian, Bupati Jember dr Hj Faida MMR berharap kampung durian itu akan menjadi sentra produski durian dan pengelolaan produk berbahan durian. Kedepan dipandang perlu adanya kesatuan manajemen pasca panen, manajemen distribusi dan pemasaran, sehingga harga durian bisa menyejahterakan masyarakat.

“Kesejahteraan  masyarakat menjadi tujuan kampung durian Pakis ini. Destinasi wisata baru ini juga menjadi wisata edukasi yang diantaranya mengedukasi anak – anak dan remaja tentang cara menanam dan merawat pohon durian,”  tandasnya.

Aktivis PIcket Nol Jember Hariyanto mengkritisi Belum didapatnya keterangan bentuk kerjasama Antara pemkab Jember dan perum perhutani.

Pasalnya, perum perhutani sebenarnya tak pernah serius membangun kemitraan. Regulasi tentang PHBM tak seluruhnya dijalankan dengan benar.

“keberadaan LMDH saja secara kelembagaan masih belum terang benderang, jadi agenda wisata kampung durian ini terkesan hanya pencitraan perum perhutani yang tampaknya sedang membutuhkan pengembangan,” tegasnya. (*)

Table of Contents

Loading

Panti – Jember – Jempol. Tentu warga Jember tak lupa dengan ajang “Pentas Durian” yang  biasanya diselenggarakan setiap musim durian  di Kecamatan Sumberjambe. Kini, KPH Perum Perhutani Jember mengajak bersama Pemerintah  Kabupaten Jember  menggagas destinasi wisata “Kampung Durian” tepatnya di desa Pakis Kecamatan Panti Kabupaten Jember.

Bupati Jember dr Hj Faida MMR bersama suami dr Abd Rohim

Kampung Durian yang diharapkan akan menjadi wisata agro itu, sudah ada 9.700 pohon durian, yang berada di kawasan lahan perhutani sebanyak 2.700 pohon, sedangkan di lahan milik warga sekitar hutan sebanyak 7.000 pohon.

Gagasan Perum Perhutani itu tampaknya merupakan lanjutan dari Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) sebagai upaya penyelamatan fungsi hutan, setelah terdapat kerusakan hutan lebih dari 2 juta hektar di Pulau Jawa.

Program PHBM itu memang menebar manfaat bagi masyarakat di sekitar hutan, seperti diungkapkan  Kepala Departemen Keuangan Divis Regional Jawa Timur Sarwono SE MM, saat peresmian Kampung Durian, Kamis (21/3/19). 

Kata Sarwono, Sharing produksi kayu dan non kayu telah memberikan kesejahteraan bagi Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Kabupaten Jember mendapatkan predikat tertinggi dengan dana sharing sebesar Rp 1,000.006.8000. Disamping dana sharing, perum perhutani juga memberikan dana bagi hasil produksi getah pinus kepada petani penyadap sebesar Rp 340 juta.

“Jika anggota LMDH dan petani kerjanya lebih giat, maka uang yang akan turun lebih banyak,” Kata Sarwono.

Saat peresmian Kampung Durian, Bupati Jember dr Hj Faida MMR berharap kampung durian itu akan menjadi sentra produski durian dan pengelolaan produk berbahan durian. Kedepan dipandang perlu adanya kesatuan manajemen pasca panen, manajemen distribusi dan pemasaran, sehingga harga durian bisa menyejahterakan masyarakat.

“Kesejahteraan  masyarakat menjadi tujuan kampung durian Pakis ini. Destinasi wisata baru ini juga menjadi wisata edukasi yang diantaranya mengedukasi anak – anak dan remaja tentang cara menanam dan merawat pohon durian,”  tandasnya.

Aktivis PIcket Nol Jember Hariyanto mengkritisi Belum didapatnya keterangan bentuk kerjasama Antara pemkab Jember dan perum perhutani.

Pasalnya, perum perhutani sebenarnya tak pernah serius membangun kemitraan. Regulasi tentang PHBM tak seluruhnya dijalankan dengan benar.

“keberadaan LMDH saja secara kelembagaan masih belum terang benderang, jadi agenda wisata kampung durian ini terkesan hanya pencitraan perum perhutani yang tampaknya sedang membutuhkan pengembangan,” tegasnya. (*)

Table of Contents
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Berita Populer