Jember, Jempolindo.id – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember Drs Hadi Mulyono M.Si, didampingi Kabid SMP Tulus Wijayanto, hadiri acara Kreasi Pameran Siswa SMP Negeri 1 Panti, bertajuk Waskita Panji (Wujud Apresiasi Seni Inovasi Kreasi Tampilan Anak Panti Siji ), pada Sabtu (21/06/2025).
Waskita Panji, merupakan ajang pameran, yang menampilkan hasil kreasi siswa siswi kelas 7 dan 8 SMP Negeri 1 Panti.
“Kegiatan ini merupakan implementasi dari kurikulum merdeka, untuk melihat sampai sejauh mana hasil pembelajaran anak didik kita,” kata Hadi Mulyono, kepada sejumlah wartawan.
Melalui pembelajaran itu, siswa siswi diharapkan dapat lebih kreatif dan inovatif.
“Sehingga kelak dapat diterapkan kelak dalam kehidupan nyata,” ujarnya.
Melalui kegiatan itu, kata Hadi siswa siswi dapat lebih termotivasi untuk saling adu kreasi, antara satu dengan lainnya.
“Semuanya akan berusaha menampilkan kreasi yang lebih baik, yang lebih inovatif,” tegasnya.
Selain itu, peserta didik juga belajar berwirausaha, dengan mengelola keuangan sendiri.
“Siswa sudah bisa menghitung ongkos produksinya, hingga keuntungan yang bakal didapatnya,” ujarnya.
Semangat itu, sejalan dengan semangat Bupati Jember, yang berkeinginan agar siswa sekolah, lebih fokus menggali potensi yang ada di Kabupaten Jember.
“Nafasnya ada disana (seiring dengan keinginan Bupati Jember), otomatis kalau dioptimalkan di daerah sendiri, maka gerak ekonomi akan lebih terfokus,” jelasnya.
Pameran Waskita Panji itu menarik perhatian para tamu undangan, yang bukan hanya menyaksikan, namun juga memborong hasil kreasi yang dipamerkan.
“Saya bukan memborong, saya datang barangnya sudah banyak yang habis. Saya malah hanya kebagian sisa sisanya,” kata Hadi.
Pada kesempatan itu, Hadi Mulyono juga menyinggung pendirian Sekolah Rakyat (SR), yang telah dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
“Dari 100 sekolah rakyat se Indonesia, satu diantaranya ada di Jember,” katanya.
Tahapannya, Kementerian Sosial telah merekrut Kepala Sekolah SR. Sedangkan, Pemerintah Kabupaten Jember sedang dalam tahapan rekrutmen para guru pengajarnya.
“Kami juga melakukan rekrutmen peserta didiknya, yang hingga sekarang sudah ada 58 calon siswa. Terutama mereka yang masuk katagori kemiskinan ekstrim,” jelasnya.
Filosofi Waskita Panji SMP Negeri 1 Panti
Lebih jauh, pada kesempatan yang sama, Kepsek SMPN 1 Panti Astutik M Pd menjelaskan filosofi dasar dilaksanakan pameran Waskita Panji.
“Waskita itu kalau dalam Bahasa Jawa bermakna hati hati. Harapannya, agar anak anak lebih teliti dalam membuat analisah,” katanya.
Pameran Waskita Panji, dilaksanakan selama dua hari. Pada hari pertama, dihadiri oleh Wali Murid Kelas IX.
“Sedangkan hari kedua, dihadiri oleh kelas 7 dan 8,” ujarnya.
Produk yang dipamerkan, ada yang dibuat untuk persiapan pameran. Tetapi, secara keseluruhan merupakan hasil belajar selama satu tahun ajaran.
“Penataan pameran, membutuhkan waktu selama seminggu, sehingga menjadi stand menarik, seperti yang sudah kita saksikan bersama,” ujarnya.
Produk berupa minuman dan makanan, diperuntukkan bagi orang tua dan siswa.
“Semua produknya dibeli oleh sekolah,” ujarnya.
Pembelajaran itu, merupakan salah satu cara mengajarkan anak berwirausaha, agar anak didik mengerti cara menghitung modal, cara memproduksi, memasarkan, hingga laba yang akan diperoleh.
“Masing masing kelas membuat inovasi produk yang beragam, meski sama sama berbahan es teh. Mereka membuat produk sesuai dengan petunjuk koordinator,” ujarnya.
Untuk sementara, produk hanya dibuat untuk dipasarkan diinternal sekolah.
“Kedepan, kami berharap produk hasil karya siswa dapat dipasarkan lebih luas,” tandasnya.
Pada akhir kegiatan, dibagikan raport hasil belajar, tahun ajaran 2024 – 2025. (Slmt)