21.9 C
East Java

Tunjung Adalah Mata Air Bagi Bangkitnya Ekonomi Pedesaan

Jember_ jempolindo.id _ Tunjung adalah nama sumber mata air yang berada di desa Panti Kecamatan Panti Kabupaten Jember, digunakan sebagai nama komunitas anak muda di Desa itu.

Ngobrol bersama Owner Tunjung Irham Fidaruzziar SST, seperti sedang menggali sumber mata air yang tak ada habisnya.

Kata Irham, di desanya hidup tradisi Tilik Sumber dan Sedekah desa. Para tetua desa biasanya melakukan ritual kunjungan ke sumber mata air Tunjung, sebelum dilakukan Sedekah Desa, sebagai wujud rasa terima kasihnya kepada alam.

“Kami ingin potensi sumberdaya di desa bangkit dengan tetap memperkuat kearifan lokal,” cerita Irham.

Gagasan itu didorong dari kesadaran, sesungguhnya penguatan sumber daya desa merupakan kunci dari strategi menyelesaikan banyak masalah yang tengah dihadapai masyarakat.

“Dikotomi kota desa, sepertinya menjadi penghambat berkembangnya masyarakat didesa, seolah masyarakat desa merupakan kelas tertinggal, stigma ini mesti diluruskan,” tegasnya.

Alumni  Politehnik  Jember itu ingin mengabdikan kemampuannya untuk melakukan pendampingan masyarakat desa, melalui upaya membangkitkan kesadaran menjaga lingkungan hidup, dan pelestarian budaya leluhur yang sudah tertanam di desa.

“Kesadaran berbasis budaya lokal itu perlu dikuatkan, agar modernisasi dalam segala aspek kehidupan terjadi tanpa harus kehilangan jati diri,” tandasnya.

Komunitas Tunjung mengawali gerakannya dengan mengkampanyekan kecintaan atas kekuatan tradisi lokal melalui kreatifitas pembuatan kaos.

“Melalui pendekatan ini, kami berharap kekuatan sektor UMKM akan bangkit,” katanya.

Irham mencoba membangun komunikasi lebih luas, agar Komunitas Tunjung lebih dikenal publik, sekaligus membangun sinergisitas bersama seluruh potensi kekuatan yang ada.

Seperti yang telah dilakukannya, Komunitas Tujung bertandang Ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispemades) Pemkab Jember.

Kunjunganya ditemui langsung Kepala Dispemades Jember Heru Eko Sunarso di ruang kerjanya.

“Kami bercerita banyak bersama beliau, tentang harapan peningkatan ekonomi kreatif yang berbasis kearifan lokal,” tutur Irham

Irham juga menyampaikan, komunitas kreatif yang digagasnya merupakan edukasi bagi masyarakat tentang penting nya menjaga lingkungan.

“Kami juga mengkampanyekan, masyarakat jangan menebang pohon di sekitaran sumber mata air, agar sumber itu dapat terus memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari,” harapnya.

Menanggapi gairah anak muda, Eko Heru menyatakan dukungannya atas pola umkm berbasis kearifan lokal, satu sisi meningkatkan ekonomi, sekaligus mengangkat nilai-nilai kebudayaan seperti Tunjung ini.

“Harapan saya kedepan desa dapat mendorong dan mendukung ekonomi kreatif,” harapnya. (*)

Table of Contents
- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img