Jempolindo.id – Jember – Sewa TKD Mayangan Kecamatan Gumukmas capai 60 juta per hektar per tahun. Mahalnya harga sewa itu disoroti Ketua KTNA Jember Sucipto, Selasa (26/10/2021).
Saat dikonfirmasi di rumahnya, Sucipto mengaku mendapatkan keluhan dari petani semangka yang biasanya menyewa tanah kas desa, yang notabene adalah tanah negara.
“Masak sampai semahal itu, padahal jika dibandingkan dengan desa desa di sebelahnya harganya gak sampai segitu,” ujarnya.
jika dibandingkan dengan desa lainnya, menurut Sucipto hanya berkisar 18 juta hingga 25 juta perhektar.
“Ini kan mencekik petani yang membutuhkan lahan,” keluhnya.
Sucipto menengara terjadi permainan sewa TKD, oleh oknum yang sengaja memainkan harga sewa, dengan memanfaatkan kebutuhan petani yang biasanya menanamkan semangka dilahan tersebut.
“Ya mau gimana lagi, petani sudah terlanjur biasa menanam dilahan tersebut,” katanya.
Kecurigaan itu menguat, menurut Sucipto petani tidak ikut lelang, hanya menyewa dari pihak tertentu.
“Ya kurang tahu juga ini permainan mafia atau siapa,” tandasnya.
Untuk memperjuangkan nasib petani, Sucipto bermaksud mengajukan audiensi kepada Bupati Jember Hendy Siswanto, agar ada kebijakan harga sewa TKD Mayangan.
“Ya kan itu tanah milik desa, bukan milik perorangan, jadi saya kira ada hubungannya dengan kebijakan Bupati, kalau perlu kami akan menghadap DPRD Jember,” tegasnya.
Sucipto mengakui pendapatan petani semangka memang menggiurkan, jika pada saat harga bagus. Seperti harga sekarang bisa mencapai Rp 4500 hingga Rp 5000 per Kilogram.
Jika beruntung, produksi perhektar berkisar antata 50 hingga 80 ton, jika dikonversikan nilai uangnya mencapai 300 an juta, kotor, belum dipotong biaya.
“Tapi kalau saat harga hancur kan petani juga rugi,” ujarnya.
Karenanya, Sucipto berharap ada perhatian terhadap tingginya harga sewa lahan TKD.
“Kami sekali lagi sangat berharap ada kebijakan dari pemerintah daerah,” tandasnya (Sugito)