Jember –Jempolindo.id – Pemerintah Kabupaten Jember terus berupaya melakukan perbaikan di seluruh sektor termasuk pembangunan infrastruktur, dalam upaya pengembangan kawasan berbasis ekonomi, pada tahun 2023 – 2024.
Baca juga: Pemkab Jember Realisasi Perbaikan Jalan Bandealit
Kawasan Berbasis Ekonomi Bandealit
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jember Hadi Sasmito mengungkapkan pernyataan itu, menjawab isu – isu yang berkembang.
“Menjelang akhir 2023, kami sudah melakukan pelebaran jalan menuju Pantai Bandealit. Lalu, akan mengerjakan jalan sepanjang 14 kilometer pada 2024,” ungkapnya.
Bukan hanya soal jalan kawasan ekonomi, kata Hadi Sasmito, Pemkab Jember juga merencanakan pembangunan potensi ekonomi, yang terkandung di dalamnya, seperti wisata, pertanian, pekebunan, dan sektor lainnya.
Kawasan Berbasis Ekonomi Terintegrasi Sekitar Kampus
Selain pengembangan kawasan Pantai, kata Hadi Sasmito, Kabupaten Jember juga pembangunan di titik lain. Khususnya, di pusat perekonomian yakni di sekitaran kampus.
“Saat ini kami sedang melakukan perbaikan. Intinya, kami sedang melakukan pengembangan terintegrasi di wilayah kampus,” lanjutnya.
Sebelumnya, kata Hadi Sasmito, pihaknya tengah melakukan uji coba sistem satu arah (SSA) di wilayah kampus. Tidak sekedar melakukan penertiban berlalu lintas, kebijakan itu juga untuk mengembangkan kawasan kampus, menjadi kawasan terintegrasi, nyaman, dan berdampak langsung kepada masyarakat.
“Untuk itu, kami akan kembali melakukan penataan,” lanjutnya.
Tahapan Penataan
Penataan itu terdiri atas sejumlah tahapan berdasar hasil evaluasi yang dilakukan pada 2 Oktober – 28 Oktober 2023.
SSA kawasan kampus akan tetap dilaksanakan dalam dua sesi. Yakni, pada pagi pukul 06.00 – 08.00 dan sore pada pukul 16.00 – 18.00.
Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten Jember akan melakukan pemenuhan kelengkapan fasilitas jalan secara bertahap.
Prioritasnya, pelaksanaan SSA 24 jam akan diberlakukan pada 2024 mendatang.
“Lalu, kami akan melakukan perbaikan dan penataan trotoar,” ulasnya.
Lalu, perbaikan akan dilakukan secara bertahap pada 2024 dan diawali dari Jalan Jawa. Tentunya, dengan konsep humanis, ramah bagi pejalan kaki, dan ramah bagi difabel.
Perhatikan PKL
Bukan hanya itu, penataan PKL, kata Hadi Sasmito juga menjadi atensi Pemkab Jember.
“Kami juga akan melakukan penataan PKL dengan cara merelokasi mereka,” terangnya.
Bekerja sama dengan Universitas Jember, pihaknya bakal berupaya menyelesaikan persoalan ini. Sehingga PKL dapat ditata, tanpa mengurangi kesempatan para PKL untuk berusaha.
“Bahkan, upaya relokasi ini bakal meningkatkan penghasilan para PKL yang sebelumnya eksis di kawasan kampus,” tegas Hadi.
Angkutan Sekitar Kampus
Selanjutnya, kata Hadi, Pemkab Jember akan mengembangkan angkutan sekitar kampus. Melalui dinas terkait pada 2024,
“Pemerintah Kabupaten Jember sudah mengalokasikan anggaran untuk menggelar angkutan gratis di sekitar kampus,” ujarnya.
“Jalur gratis ini selingkar dengan SSA,” imbuhnya.
Bekerja sama dengan Unej, pihaknya juga bakal berembug soal penataan lalu lintas di dalam kampus.
“Jika akses menuju kampus dibuka semuanya, kami akan menyediakan angkutan gratis dan beroperasi di dalam kampus,” ungkapnya.
Program itu, menurut Hadi bertujuan untuk meningkatkan kawasan kampus yang terintegrasi.
“Karenanya diperlukan dukungan semua pihak, untuk mewujudkannya,” pintanya.
Hadi menghimbau kepada para pengguna jalan, terutama sekitar kampus, baik roda dua maupun roda empat, agar tidak meningkatkan kecepatan saat melintasi jalan sekitar kampus.
“Dengan diberlakukannya SSA, para pengendara diminta untuk memperhatikan kecepatan berkendara masing-masing. Yakni, melaju dengan kecepatan 30 – 40 kilometer per jam” tutupnya. (MMT)