Jember _ Jempol. Masyarakat Dusun Sulakdoro Desa Lojejer yang terdampak kegiatan pabrik PT Imasco Asiatik menagih janji yang sudah tertuang dalam kesepakatan bersama antara PT Imasco Asiatic dengan warga Desa Lojejer .pada tanggal 22 April 2020.
Menurut Aktivis LPKNI Jawa Timur Sugeng Hariadi, Isi dalam nota kesepakatan tersebut antara lain PT Imasco Asiatic akan memperbaiki jalan yang ada di daerah terdampak berupa pembangunan jalan paving cor sepanjang 1000 meter dan akan dikerjakan dua tahap.
Tahap pertama dilakukan pengerjaannya pada bulan Juni 2019, dan sudah terealisasi sepanjang 200 meter. Sedangkan untuk tahap kedua ,dalam perjanjian Kesepakatan akan diselesaikan pada bulan Februari 2020, namun hingga saat ini tanggal 2 Juni 2020 belum juga ada realisasi.
“Masyarakat terdapak resah karena merasa dihianati pabrik semen PT Imasco Asiatic, sedang aktifitas mesin pabrik sudah lama mengganggu ketenangan warga, karena terdengar gemuruh dan bising,” katanya.
kata Sugeng, memang pada awal pembangunan pabrik PT Imasco Asiatic warga masyarakat sekitar pabrik banyak yang tidak setuju dibangunnya proyek raksasa Asing tersebut, namun apalah daya mereka hanya masyarakat kecil yang tidak berdaya.
“Mulanya ada yang mengatasnamakan para pejuang rakyat yang ditunjuk sebagai perwakilan warga terdampak, namun sayang justru cercium aroma ketidak terbukaan dari mereka yang berada didepan dan yang seharusnya bisa membawa aspirasi warga,” sesalnya.
Oknum yang mewakiliwarga tersebut, kata Sugeng kurang bisa memberi informasi tentang apa yang telah mereka dapat dari PT Imasco Asiatic. Bahkan sekarang oknum itu sudah direkrut Perusahaan Raksasa tersebut.
“Saya juga warga terdampak kegiatan pabrik, karena jarak pabrik dengan rumah saya hanya 1 km, itupun saya juga sangat terganggu, apalagi mereka yang berada lebih dekat dengan pabrik,” keluhnya.
Ditanya, jika PT Semen Imasco Asiatic tak juga memenuhi tuntutannya, Sugeng yang juga warga terdampak mengaku akan terus memperjuangkan hak – hak warga terdampak.
“Apabila PT Imasco Asiatic tidak konsekwen dengan apa yang telah disepakati dalam nota kesepakatan bersama,maka kami akan mencari cara sendiri untuk memperjuangkan hak kami,” tegasnya. (*)