Jember_Jempol. Memperhatikan dampak Wabah Covid 19 ( Corona ) yang terus merebak, mahasiswa yang mengatas namakan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang Jember meminta Pemerintah Daerah alokasikan APBD 2020 untuk penangangan wabah Corona.
Hal itu disampaikan Ketua Ketua DPC GMNI Jember, Dyno Suryandoni usai menggelar pertemuan bersama BPBD Jember di pendopo kabupaten Jember, kamis (2/04/2020).
Dyno mengingatkan, kebijakan pemerintah tentang social distancing akan berdampak pada ekonomi masyarakat. Karenanya harus mendapatkan perhatian pemerintah untuk memastikan stabilitas ekonomi masyarakat dalam menghadapi wabah Corona.
“Saat ini masyarakat banyak yang mengeluh ditengah wabah corona, sangat berpengaruh terhadap pendapatan mereka sebagai pekerja informal. Pedagang, pemilik kafe, angkutan online, angkutan umum dan masyarakat kelas menengah kebawah lainnya terancam kelangsungan hidupnya secara ekonomi,” tegasnya.
Dyno menilai pemerintah perlu memperhatikan kehidupan ekonomi warga, jika pemerintah menghimbau dan mengharapkan masyarakat tetap berada dirumah. Secara otomatis masyarakat akan meninggalkan pekerjaannya dan tentu mereka akan kehilangan pendapatan harian untuk keberlangsungan hidup.
“Maka pemerintah perlu mengalokasikan APBD dan anggaran strategis lainnya demi mensubsidi kebutuhan hidup masyarakat kelas menengah kebawah yang semakin terancam karena dampak wabah corona,” kata dyno.
Dyno Suryandoni mengatakan, pertemuan dengan BPBD bermaksud bertukar pikiran dan memberikan masukan, sekaligus bersinergis dalam penanganan penyebaran virus corona di Jember. Dyno menilai perlunya langkah preventif dan promotif serta edukatif terhadap masyarakat, apalagi Jember telah ditetapkan statusnya sebagai zona merah.
“Peran GMNI dalam berkontribusi memberikan gagasan kepada pemerintah dalam penanganan mencegah penyebaran virus corona sangat penting dan menjadi bagian dari misi kemanusiaan serta amanat dari pembukaan UUD 1945, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Karenanya, kehadiran GMNI menjadi suatu keharusan ditengah acaman bahaya virus corona. Maka, penting bagi GMNI untuk bisa memberikan formula kebijakan kepada pemerintah dalam penanganan virus corona, serta berperan mengedukasi masyarakat terutama agar mematuhi social distancing dan physical distancing. Selain itu yang paling penting adalah memikirkan dampak dari virus Corona terhadap ekonomi masyarakat,” Kata Dyno.
Dyno menambahkan, selain bersinergis bersama BPBD untuk bergotong royong dalam mencegah penyebaran corona di Jember, pertemuaan tersebut juga mengingatkan pemerintah, bahwa masih banyak kendala yang dihadapi, anatara lain kesiapan alat pelindung diri (APD) masyarakat untuk mencegah resiko penularan virus corona sudah mengalami kelangkaan, seperti masker, hand sanitizer, sangat sulit didapatkan.
Kalaupun ada, harganya sangat tidak masuk akal. Solusina, Pemerintah harus menjamin ketersedian fasilitas penunjang masyarakat dalam mencegah resiko penularan virus corona.
Dyno menegaskan, GMNI siap menjadi relawan penanganan wabah corona di kabupaten Jember, apabila diperlukan. Apalagi sekarang BPBD sedang ada program penyemprotan disinfektan ke beberapa wilayah di Jember yang menjadi pusat keramaian publik, dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona, karenanya membutuhkan dukungan semua elemen bersama melawan virus corona, khususnya di Kabupaten Jember.
“Tentunya apabila kita dibutuhkan menjadi relawan, kami akan siap dan pasti akan segera kita koordinasikan secara internal,” Kata Dyno. (W_1)