PPP Jember Ancam Lapor DKPP Hingga Gugatan MK, Atas Dugaan KPU dan Bawaslu Jember Lakukan Rekayasa 

Loading

Jember _ Jempolindo id _ Ketua DPC PPP Jember KH. Madini Farouq, didampingi Ketua Badan Advokasi PPP Jember. Ahmad Khoirul Farid SH, menuding KPU dan Bawaslu Jember telah melakukan rekayasa dalam proses rekapitulasi penghitungan suara ulang.

Baca juga: Saksi PAN Diusir, Rekapitulasi Suara Ulang  DPRRI Kecamatan Sumberbaru Ricuh  

Menurut Farid, waktu yang seharusnya untuk membacakan rekapitulasi suara DPR RI, ternyata oleh KPU dijadikan agenda Finalisasi.

“Apa yang dilakukan oleh KPU dan Bawaslu malam ini, hanya sebuah rekayasa, tadi siang, KPU membacakan rekapitulasi untuk suara Propinsi, kemudian di skorsing dan dilanjutkan pada pukul 19.00, tapi saat pelno akan dimulai, bukannya membaca rekapitulasi suara DPR RI, tapi justru finalisasi, ini sudah gak benar,” ujar Farid.

Melihat masivenya kecurangan Pemilu di Kabupaten Jember, Farid berjanji, akan membawa permasalahan itu ke MK dan DKPP. Selain tetap akan berjuang, saat  rekapitulasi di tingkat Provinsi Jawa Timur.

“Kami akan membawa carut marut Pemilu di Jember, khusunya Kecamatan Sumberbaru, ke MK dan juga DKPP, ini jelas kriminalisasi politik,” terang Farid.

Tak hanya itu, Farid bahkan menantang Bawaslu dan KPU Jember, untuk adu  data C hasil dan D hasil di tingkat Propinsi.

“Ada 111 TPS di tiga desa, yakni Pringgowirawan, Gelang dan juga Yosorati untuk rekapitulasi suara pemilu yang digelembungkan oleh partai tertentu, yang kami laporkan pada tanggal 4 Maret, tapi sampai saat ini laporan kami tidak ditanggapi oleh Bawaslu dan juga KPU, kami akan terus mengawal laporan ini hingga ke Bawaslu Propinsi, saya tantang Bawaslu dan KPU Jember tanding data,” ancam Farid.

Lebih jauh, Farid  menyayangkan, Komisioner Bawaslu, terutama ketua dan Divisi Penindakan tidak menampakkan diri, selama sehari di hari terakhir rekapitulasi.

Padahal, kata Farid, saat rekapitulasi, seluruh Komisioner penyelenggara, harus hadir.

“Saya sangat menyayangkan tidak munculnya Ketua Bawaslu mas Sanda dan juga mbak Devi selaku Divisi Penindakan dihari terakhir tadi siang, mereka baru muncul saat KPU akan membacakan finalisasi,” sesalnya.

PPP Jember Curigai KPU dan Bawaslu Jember

Hal senada  disampaikan oleh Ketua DPC PPP Jember KH Madini Farouq, menurut pria yang akrab disapa  Gus Mamak itu,  proses Finalisasi KPU Jember, yang seharusnya terbuka untuk umum, justru menjadi rapat pleno tertutup.

“Ini ada apa dengan Bawaslu dan KPU Jember, padahal masyarakat punya hak untuk tahu, hasil akhir dari rekapitulasi suara Pemilu, kami mencurigai adanya permainan politik kotor yang dilakukan Bawaslu dan KP Jember,” tegas Gus Mamak.

Pantauan media ini, acara rekapitulasi yang biasanya disiarkan secara live melalui kanal YouTube KPU Jember, pada malam terakhir, yakni pada finalisasi, tayangan live tersebut tidak ada, hingga membuka ruang spekulasi (Mmt)