Jember, Jempolindo.id – PPK Ormawa (Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan) Fakultas Ilmu Komputer Universitas Jember, dampingi Warga Desa Ajung Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember wujudkan mimpi lakukan penguatan Wisata Dam Kembar, pada Sabtu (01/09/2024).
Melalui Nurul Hadits, selaku Ketua Pelaksana PPK Ormawa Fasilkom Unej, hadir dalam acara soft launching Widamar, diantaranya Kepala Desa Ajung Sukianto, Dekan Fakultas Ilmu Komputer Antonius Cahya Birandoko, Wakil Dekan 1 Achmad Maududie, Wakil dekan sekaligus dosen pembimbing PPK Ormawa 3 Fahrobby Adnan, Koordinator pengamat SDA Budi, Ketua BPD Ajung Muhammad Hasan Basri, Babinsa, Bhabinkamtibnas.
“Acara ini merupakan pengenalan terkait wisata widamar atau wisata dam kembar,” kata Hadits.
Event ini, kata Hadits berkolaborasi bersama pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang merupakan kelompok sasaran dari kegiatan PPK Ormawa yang terdiri dari Karang Taruna dan anggota PKK Desa Ajung.
“Sejak awal kami memilih Desa Ajung untuk dijadikan mitra PPK Ormawa. Mulanya, perangkat desa menceritakan keresahannya bahwa tempat ini sering dijadikan lahan untuk pemuda berbuat yang di luar moral masyarakat,” kata Hadits.
Harapan Pemerintahan Desa Ajung, kata Nurul agar bisa linier, dengan PPK Ormawa, membuat tempat wisata, yang merupakan mimpi masyarakat Ajung.
“Saat pertama kami berkunjung, tempat ini hanya sebuah area pepohonan biasa, tapi kemudian kami sulap dengan konsep ekowisata, menggunakan bahan-bahan dari bambu,” katanya.
Kegiatan itu mendapatkan support dari masyarakat, dibawah naungan BEM Fasilkom Unej melalui kegiatan PPK Ormawa yang diselanggarakan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
“Grand Launching nantinya, akan diselanggarakan tanggal 8 September 2024. Pada grand launching nanti akan ditambahkan detail-detail wahana, kemudian akan mengundang pihak rektorat melalui wakil rektor 3, Kemahasiswaan Universitas dan Muspika Kecamatan Kalisat,” tuturnya.
Hadits menjelaskan bahwa konsep pengembangan wisatanya, meliputi pemanfaatan bibir dam hinggah setengah area pepohonan, terdiri dari wisata mini tubing yang memanfaatkan kanal pada area tersebut.
“Sedangkan pada area rimba ada ayunan, wahana jembatan dan spider lab atau jaring laba-laba, dan ada rumah pohon untuk spot foto,” ujarnya.
Selain sektor pariwisata, kata Hadits juga menambah sektor perekonomian, dengan membuka kios bagi umkm.
“Yang nantinya kami ingin melalui kegiatan ini dapat mensejahterakan masyarakat Ajung, harapannya dapat terjalin kolaborasi bersama umkm yang ada,” ujarnya.
“Sementara, saat ini kios UMKM masih belum terisi. Selanjutnya melalui pokdarwis akan mendata umkm yang akan mengisi kios,” imbuhnya.
Selain membangun tempat wisata, Fasilkom juga membuat inovasi, berupa website promosi dan aplikasi Augmented Reality, dengan memanfaatkan smartphone dan QR code.
“Sehingga pengunjung dapat mengetahui terlebih dahulu secara interaktif gambaran 3D dari tempat wisata Widamar,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Dekan 3 Fasilkom Unej Fahrobby Adnan mengaku mendapatkan informasi dari Kades Ajung, bahwa tempat ini mulanya merupakan tempat wisata yang tergolong tradisional, sejak tahun 1970-an.
“Namun masih berupa pepohonan saja, tidak terawat, bahkan sering digunakan untuk hal-hal negatif, apalagi kalau malam,” katanya .
Semenjak ada kegiatan ini, lanjut Fahrobby, kegiatan negatif tersebut mulai berkurang. Didukung juga dengan antusiasme masyarakat.
“Apalagi sejak awal memang komitmen dari pak kades, masyarakat, karang taruna untuk gotong royong membantu adik-adik membangun wisata disini,” ujarnya.
Sebagai pilar penguat pengembangan pariwisata itu, kata Fahrobby adanya dukungan logistik dan UMKM, serta outbond yang fokus kepada anak-anak.
“Kita juga sudah membentuk pokdarwis yang minggu lalu sudah mempertimbangkan apa yang akan dijual, termasuk harga dan lainnya,” katanya.
Jika, Pariwisata itu berkembang, maka terbuka kemungkinan untuk memperluas areanya. Sementara, masih menyesuaikan dengan kemampuan anggaran.
“Kita buat kecil dulu, sambil melihat pasar, kalau nanti memang pasar bisa menerima, atensinya banyak dan tinggi, kita bisa lanjutkan pada progam tahun depan, artinya tahun ini kita memang fokuskan terlebih dahulu kepada pengembangan, maka nanti pada program lanjutan kita tidak perlu memulai lagi dari nol,” ujarnya.
Sajian inovasi berupa agumented realitiy, berfungsi untuk menarik minat orang yang belum pernah datang.
“Dengan adanya inovasi ini pengunjung bisa membayangkan secara lebih nyata, apa saja yang disajikan pada wisata ini, dan selama yang saya tahu, inovasi ini adalah yang pertama di Jember,” paparnya.
Setelah semua tahapan dilakukan, maka pada bulan Oktober 2024, akan ada monev dari kementrian, dilanjutkan pada November, puncaknya akan ada acara penghargaan yang diselanggarakan di Bali.
“Harapannya ini bukan akhir dari sebuah kegiatan, tetapi merupakan sebuah tonggak awal dari desa ini, untuk lebih berkembang lebih baik lagi,” ujarnya.
Kepala Desa Ajung Sukianto mengatakan sangat menerima adanya kegiatan ini.
“Dulunya tempat ini seringkali dijadikan kegiatan yang tidak baik, apalagi oleh anak-anak muda yang kadang kala kesini berbuat tidak senonoh dan berseragam pula,” ujarnya.
Melalui pengembangan parisiwata itu, kata Sukianto, dapat mengurangi aktivitas negatif, juga bisa memberi dampak yang lebih positif bagi masyarakat.
“Kami juga terus berupaya untuk berkolaborasi dan terus mencari terobosan, rencananya pihak desa akan memberdayakan bumdes yang sempat macet nantinya kami hidupkan bersama kegiatan wisata ini,” ujarnya.
Koordinator Sumber Daya Air Kalisat Budi, mengatakan bahwa sebenarnya kegiatan ini merupakan kewenangan Provinsi Jawa Timur.
“Karena luas area di atas 1000 meter, namun sudah diberi izin, dengan syarat tidak merubah dan merusak apa yang sudah ada, jika ada penambahan tidak ada masalah,” jelasnya.
“Area tersebut dapat terus lestari, serta bisa mengatasi masalah perekonomian, seperti UMKM yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” imbuhnya.
Muhammad Hasan Basri, selaku Ketua Badan Permusyawaratan Desa Ajung, menyampaikan tak pernah membayangkan tempat yang dulunya terkesan angker, kini sudah berubah menjadi lebih indah.
“Kami tidak pernah membayangkan wilayah kami, dusun Ajung Tengah yang seangker ini,.bisa berubah menjadi meriah seperti ini, banyak ibu-ibu dan anak-anak yang mau berdatangan kesini yang sebelumnya hanya ada pemuda-pemuda liar, dari tempat lain datang kesini kerjanya minum-minum dan asusila, karena memang tempat ini sebelumnya tidak disentuh orang banyak,” paparnya.
Ketua BEM Fasilkom Unej Muhammad Zuama Al Amin menjelaskan bahwa sejak semula sudah menyakini tempat tersebut berpotensi untuk dikembangkan
“Alhamdulillah lolos pendanaan,” katanya.
Mulanya, kata Zuama berniat membangun pojok literasi, berbasis teknologi, tapi karena desa mebutuhkan wisata akhirnya beralih ke pengembangan wisata.
“Ternyata dari warga sangat mendukung, melalui dukungan itu kami membangun pokdarwis (kelompok sadar wisata), dan kita sudah melakukan pelatihan kepada mereka selama dua hari pada tanggal 27-28 Agustus,” ujarnya .
Materi yang telah diberikan kepada Pokdarwis, diantaranya cara mengelola wisata yang baik dan benar.
“Sebelumnya kita sudah berkonsultasi terlebih dahulu kepada teman-teman mahasiswa pariwisata Unej, jadi kita benar-benar riset agar materi yang diberikan itu berkualitas,” tegasnya.
Ketua RT sekaligus Ketua POKDARWIS Tohiyanto menyampaikan terimakasih atas kehadiran mahasiswa, yang telah membantu mewujudkan mimpi warga Desa Ajung.
“Alhamdulillah, mimpi kami akhirnya terwujud,” ujarnya.
Menurut Asmawi, Ketua Keramat, yang juga Wakil Ketua Pokdarwis, Wisata Widamar diharapkan dapat mendorong kemajuan desa, dan untuk mengurangi pengangguran.
“Utamanya dari kelompok pemuda yang sering berkegiatan negatif karena tidak adanya pekerjaan,” ujarnya . (Gilang)