Jember_Jempol. Pasca Ambruknya Pendopo Kecamatan Jenggawah mendorong banyak orang menduga hal yang serupa sangat mungkin terjadi di Kecamatan lainnya.

Kecurigaan itu disampaikan Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto disela – sela pernyataannya saat menanggapi ambruknya pendopo kecamatan Jenggawah.
“Kabarnya pendopo kecamatan Balung garapannya juga mencurigakan, tapi kami belum periksa,” katanya.

Dugaan itu dikuatkan pernyataan Aktivis Jember Jumadi, yang menemukan beberapa fakta konstruksi pendopo kecamatan Balung yang sudah mengalami kerusakan dibeberapa titik, diantaranya : usuk hampir patah, plafon eternit runtuh, pemasangan skrup plafon eternit banyak lepas, terlihat ada gelombang atap diduga reng usuk tipis dan lebar.
Jumadi menyebut kondisi konstruksi Pendopo Kecamatan Balung mencurigakan dan bukan tidak mungkin akan mengalami nasib serupa Kecamatan Jenggawah.
Terlihat dari Papan nama yang terpasang nilai proyek sebesar Rp 1,7 Milyar, digarap mulai tanggal 24 Juli 2019 dan diharapkan selesai tanggal 21 Nopember 2019. Pelaksana CV Tunggal Pratama.
“Sepertinya digarap orang yang sama dengan yang garap pendopo kecamatan Jenggawah,” kata Jumadi.
Karenanya Jumadi meminta Bupati Jember serius menangani permasalahan penggunaan APBD yang dialokasikan untuk pembangunan.
Jumadi menilai banyak pendopo kecamatan yang sebenarnya belum perlu direnovasi, karenanya kondisinya masih baik.
“Kalaupun dipaksakan harus direnovasi setidaknya dalam pengerjaannya tidak menyimpang dari RAB nya,” tegasnya.
Aktivis yang dikenal kritis itu mendesak agar DPRD Jember segera mengklarifikasi kepada segenap pihak terkait agar peristiwa serupa tidak terjadi pada pembangunan di tempat lainnya.
“Saya berharap DPRD Jember serius menangani masalah ini, karena bukan saja akan merugikan keuangan negara, tetapi juga terbuka kemungkinan akan menimbulkan korban jiwa,” tandasnya.
Sementara, Camat Balung Widayaka SH saat dikonfirmasi melalui WA belum memberikan jawaban. (*)