PAUD Al Barokah : “Yuk… Bangga Jadi Petani !!!”

Loading

Jember_Curahkalong_Jempol. Menanamkan kebanggaan sebagai petani, tampaknya mulai disadari sebagai keniscayaan bagi bangsa yang berbasis agraris. Karenanya, Yayasan Al Barokah Desa Curahkalong Kecamatan Bangsalsari Jember, telah menjalankan Sekolah Lapang bagi siswa – siswi PAUD dan Madrasah Ibtidaiuah di bawah naungannya.

Lihat Vidionya :

Gefung Psud Al Barokah Desa Curah Kalong Bangsalsari

Yayasan Al Barokah
Alamat RT.01 Rw.23 Dusun Curahkalong Tengah Desa Curahkalong Bangsalsari Jember.
Berdiri sejak tahun 2007.
Ketua Yayasan AHMAD MUHID NURHASAN
Kepala Sekolah : NANIK NIAMATUS S
Jumlah Guru : 9
Jumlah Murid : 56

Ditemui saat mendampingi anak didiknya, Ketua Yayasan Al Barokah Ahmad Muhid Nur Hasan menjelaskan, kegiatan sekolah lapang dilaksanakan setiap sebulan sekali, merupakan upaya agar siswa siswinya memgenal langsung potensi alam disekitarnya.

Suswa PAUD Al Barokah saat belajar menanam padi

“Anak – anak kami bawa langsung ke lapangan, agar bisa lebih mengenal dan menghayati,” tuturnya.

Tampak siswa siswi PAUD sedang berada ditengah sawah, mempraktekkan cara menanam padi. Kakinya telanjang tak ragu kotor dengan lumpur.

“Kegiatan kali ini kami mengajak siswa siswi berbaur dengan petani, mengenal sawah, bibit padi dan cara menanamnya,” katanya.

Metode pendidikan yang diterapakan di PAUD Al Barokah juga sebagai upaya agar generasi muda bangga sebagai bangsa Indonesia yang merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia.

 

Selain berbaur dengan petani, melalui Sekolah lapang siswa juga diperkenalkan dengan kebun karet dan kopi yang memang sudah ada disekitar sekolah.

“Potensi Sumberdaya alam yang sangat luar biasa harus seimbang dengan semangat generasi penerus bangsa untuk Bertani,” tandasnya.

Alumni Pondok Pesantren Salafiah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo bertekad mengabdi melalui dunia pendidikan guna turut serta dalam Pemerataan penyelenggaraan pendidikan Pendidikan.

Sebelum yayasan berdiri tahun 2007 anak-anak usia dini sekitar lingkungan tidak ada yang menempuh pendidikan usia dini. Sedangkan pendidikan dasarnya harus di tempuh di luar Desa Selodakon.

“Alhamdulillah, berkat dukungan semua pihak, termasuk masyarakat Curahkalong, kini sudah terus berkembang,” pungkasnya. (nurdin)

Table of Contents