Jember_Jempol.. Beredar fotocopy Surat Bupati Jember dr Faida MMR atas ketidak hadirannya saat dipanggil Pansus Hak Angket DPRD Jember Senin (6/01/2020) dengan alasan masih akan mempelajari ke absahan Pansus Hak Angket.

Berikut wawancara Jempol bersama Ketua Pansus Hak Angket DPRD Jember Tabroni SE. Senin (06/01/2020) :
Jempol (J) : Bupati Jember dr Faida MMR menyoal keabsahan Panitia Hak Angket bagaimana pendapat sampean sebagai Ketua Panitia Khusus Hak Angket ?
Tabroni (T): Pada dasarnya, keabsahan produk sebuah lembaga tidak dapat diuji oleh lembaga yang selevel. Jadi pernyataan Bupati lewat surat tersebut tidak ada dasar hukumnya.
J : Bupati Faida selama sudah berulang kali mengabaikan keberadaan DPRD Jember, setelah mengabaikan Hak Interpelasi, kini mengabaikan Hak Angket ?
T : Kita tetap layangkan panggilan kedua
J : Kapan rencana panggilan kedua ?
T : Kamis (06/1/2020)
J : Bagaimana jika Bupati Faida tetap tidak datang ?
T : Panggilan paksa
J : Apa yakin Polisi bersedia ?
T : ya
Serupa dengan Tabroni, Praktisi Hukum Anasrul SH juga berpendapat perihal Surat Bupati Jember dr Faida MMR yang masih mempertanyakan keabsahan Pansus Hak Angket, berikut wawancara nya :

J : Bagaimana pendapat anda, saat Bupati Jember dipanggil Pansus Hak Angket tidak datang ?
A : Kalau pihak – pihak di panggil nggak datang, DPRD bisa melayangkan surat panggilan kedua.
J : Bupati Faida berpendapat bahwa masih akan memperlajari ke absahan Panitia Hak Angket ?
A : tu kan hak nya bupati dan tidak berdasar, tapi DPRD harus melanjutkan nya, dengan artian bisa mengabaikan surat tersebut.
J : Apa pendaat anda soal ke absahan Pansus Hak Angket ?
A : DPRD Jember telah menyetujui hak angket, membentuk Panitia Angket selanjutnya tentu melakukan pemanggilan pihak- pihak untuk di periksa.
J : Apa memang ada perbedaan antara Pansus Hak Angket DPRRI dan DPRD, mengenai hak memanggil paksa ?
A : Sama, tetapi untuk DPR RI memang di atur lebih rinci, tapi itu tidak ada masalah. (*)