Nasib KONI Jember, Musorkablub Ditolak Atau  Ditunda ?

Nasib KONI Jember
Konsolidasi Cabang Olah Raga Kabupaten Jember, Selasa 18 Mei 2021

Loading

JEMBER – JEMPOL – Mencermati menghangatnya KONI Jember, beberapa media merilis berita tentang Musyawarah Olah Raga Kabupaten Luar Biasa (MUSORKABLUB) dengan mengambil angel, sudut pandang berita agak berbeda, sehingga pembaca butuh kecerdasan untuk mencerna pertentangan konten berita itu.

Mulanya, terjadi mosi tidak percaya 31 Cabang Olah Raga, atas kepemimpinan Abdul Haris Afianto, SH sebagai Ketua KONI Jember, yang masa bhaktinya baru berahir tahun 2022 mendatang. Cabor itu mendorong digelarnya Musorkablub, yang usulannya sudah disampaikan kepada KONI Propinsi Jawa Timur.

Jatmiko Bilang Di Tunda

Menjelang akan diselenggarakannya Musorkab KONI Jember, yang dikomandani Ir HM Sujatmiko, menyusul terbit surat kepada Tim 9 dari Koni Propinsi, nomor : 426/363/601.5/2021 yang ditujukan kepada Tim Sembilan dan ditanda tangani oleh Sekretaris Umum KONI Jatim Drs. Suwanto SE tertanggal 17 Mei 2021.

Surat itu ditanggapi Sujatmiko, sebagai penundaan bukan penolakan. Pasalnya, berdasarkan AD/ART sudah  cukup syarat untuk menggelar Musorkablub, yang menyebutkan Musorkablub bisa digelar, jika diusulkan oleh 2/3 dari pemilik suara.

“jadi ya ditunda bukan ditolak,” kata Sujatmiko.

Musorkablub KONI Jember
Ir HM Sujatmiko

Kata Alvin Ditolak

Sementara suaratimuronline.com  merilis hasil wawancara dengan Ketua KONI Jember Abdul Haris Afianto, yang juga mempunyai tafsir berbeda atas Surat Koni Provinsi Jawa Timur.

Nasib KONI Jember
Ketua KONI Jember Periode Tahun 2018 – 2022, Abdul Haris Afianto, SH

Alvin, panggilan akrab Ketua KONI Jember, mentafsirkan surat KONI Jatim merupakan penolakan  Musorkablub KONI Jember, sebelum pihak KONI Jatim mempelajari secara cermat dan menyimpulkan perlu tidaknya dilaksanakan usulan Musorkablub, sehingga Musorkablub yang diusulkan oleh Tim Sembilan tidak boleh dilaksanakan.

“Dalam surat KONI Jatim sudah jelas, bahwa Musorkablub bukan ditunda pelaksanaannya, tapi ditolak, suratnya sudah jelas, jadi tidak ada lagi agenda-agenda untuk Musorkablub, jadi kepengurusan KONI yang sekarang tetap berlanjut sampai 2022,” ujar Alvin.

Atas dasar surat KONI Jatim, Alvin  mulai melakukan persiapan Porprov ke 7, yang sedianya Jember ditunjuk sebagai tuan rumah Ceremony Porprov.

“Dengan adanya penolakan ini, kami akan langsung melakukan koordinasi dengan tiga pilar yakni DPRD, Bupati dan juga Cabor dalam mempersiapkan atlit-atlit yang akan berlaga di Porprov mendatang, agar Jember selaku tuan rumah bisa menjadi juara,” ujarnya.

Kata KONI Jatim Mohon Waktu

Sementara, JATIMNET.COM   mencoba mengulas dari sudut pandang penguatan atas kemungkinan masih akan digelarnya Musorkablub KONI Jember. Sehingga Tim 9 menggeser tema Musorkablub KONI Jember menjadi Forum Konsolidasi Cabor, diikuti oleh anggota KONI Jember, dilangsungkan pada Selasa 18 Mei 2021.

Perubahan format tersebut untuk menghormati surat dari Komite Olahraga Nasioanl Indonesia (KONI) Jatim sehari sebelumnya. Isinya, meminta agar Tim 9 menunda pelaksanaan Musorkablub.

“Kita menghormati surat tersebut. Meski surat yang turun sehari sebelum pelaksanaan itu terkesan KONI Jatim seperti bermain aman,” ujar Ahmad Fathony, anggota Tim 9 Musorkablub KONI Jember, Selasa 18 Mei 2021.

Fathony menilai, Musorkablub harus terus digelar untuk mengevaluasi kinerja Ketua Umum KONI Jember saat ini, Abdul Haris Afianto.

“Karena saya sebagai pimpinan Cabor menilai, Ketum KONI Jember saat ini sudah tidak layak. Kasihan cabor-cabor yang ada di bawahnya, karena pembinaan selama ini kurang berjalan,” tutur pria yang juga Ketua Persatuan Tinju Amatir Nasional Indonesia (Pertina) Jember ini.

Dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Suwanto menjelaskan penundaan tersebut bukan berarti KONI Jatim tidak mendukung pelaksanaan Musorkablub.

“Boleh-boleh saja menggelar Musorkablub, tetapi kita harus mencermati persyaratannya agar tidak ada masalah legalitas,” ujarnya.

Syarat utama legalitas Musorkab adalah didukung oleh minimal 2/3 cabor anggota KONI. Dukungan itu harus ditandatangani oleh ketum cabor yang bersangkutan.

“Nah proses mencermati (verifikasi) itu kita kan butuh waktu. Sedangkan saat ini, KONI Jatim masih fokus mengurus proses administrasi PON di Papua. Ini penting, agar jangan sampai Jatim terdegradasi di PON besok,” tegas Suwanto.

Jikapun Tim 9 Cabor tetap melaksanakan Musorkablub Jember, KONI Jatim mempersilakannya.

“Kita tidak akan melarang. Untuk proses mencermati (verifikasi) mohon beri waktu kami, akan diusahakan secepatnya. Mungkin satu minggu,” pungkas Suwanto.

KEMBALIKAN MARWAH KONI

Meski tak mudah mencari nara sumber yang mau berkomentar, tentang kuatnya tarikan politik di tubuh KONI, tetapi fakta bahwa KONI Jember telah menjadi ajang rebutan bagi orang – orang yang dekat kekuasaan, bukanlah isapan jempol belaka.

Ketua KONI Jember periode tahun 2018 – 2022, Abdul Haris Alfianto, memang bukan pendukung Bupati Jember dr HJ Faida MMR, saat pilkada Jember  tahun 2015, tetapi sepertinya Alvin melenggang menjadi Ketua KONI Jember berkat dukungan dari Bupati Jember dr Hj Faida MMR.

Lalu Ketua KONI Jember periode sebelumnya, dijabat Ahmad Halim, kini Wakil Ketua DPRD Jember, merupakan orang dekat Bupati Jember MZA Djalal ketika itu.

Mantan Ketua KONI Jember Ahmda Halim

Kini, hembusan angin kuat mengarah pada Sutikno, yang masih menduduki posisi ketua ASKAB PSSI Jember, kabarnya juga merupakan orang dekat Bupati Jember H Hendy Siswanto.

Lalu apakah ada yang salah ?

Tentu tidak ada yang salah, sah – sah saja, asal tetap menjunjung tinggi azas sportivitas, bukan sekedar berebut jabatan hanya untuk kepentingan pribadi dan golongan, yang dampaknya justru buruk terhadap perkembangan dunia olah raga kabupaten Jember.

Maka sudah saatnya mengembalikan marwah KONI Jember, sesuai jargon Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto, Wis Wayahe Mbangun Jember.

Selamat bertanding !!!