ياَ لَلْوَطَنْ ياَ لَلْوَطَن ياَ لَلْوَطَنْ
Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
حُبُّ الْوَطَنْ مِنَ اْلإِيمَانْ
Hubbul Wathon minal Iman
وَلاَتَكُنْ مِنَ الْحِرْماَنْ
Wala Takun minal Hirman
اِنْهَضوُا أَهْلَ الْوَطَنْ
Inhadlu Alal Wathon
Wuluhan-Jember-Jempol. Pemilihan Umum Serentak Tahun 2019 sudah berlalu, konflik antar pendukung masih menguat. Kini sekitar 1500 warga Dusun Karangsono Desa Tanjungrejo Kecamatan Wuluhan Jember menyongsong Ramadhan dengan bersholawat, Rabu (17/4/19), agar ummat Islam tetap utuh dalam kebersamaan, tak terpengaruh dengan hiruk pikuk yang bisa memecah belah ummat.

Gema sholawat yang dilantunkan Kelompok Sholawat Hababul Musthofa Curah Malang Kecamatan Rambipuji terasa menyejukkan. Terlebih tampak Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo juga hadir dalam acara itu berdendang bersama jamaah lagu “Ya Lal Wathon ( red : Cinta Tanah Air)” seolah hendak berpesan bahwa cinta tanah air merupakan pengejawantahan dari iman.


Kusworo mengapresiasi agenda bersgolawat yang menyejukkan itu sebagai upaya agar warga Jember tetap sejuk dan damai.
“Agenda ini sangat tepat sekali bagi kita yang baru saja menyelenggarakan Pemilu terbesar di dunia,” kata Kusworo.


Menurut Kusworo pemilu yang dikuti 150 juta jiwa dari 75 % DPT seluruh Indonesia itu merupakan Pemilu serentak yang baru pertama kali digelar di Indonesia, yang dalam penyelenggaraannya juga telah menyebabkan gugurnya para petugas pemilu yang menjalankan kewajibannya.
“Kami mohon doanya bagi para petugas pemilu yang telah gugur menjalankan kewajibannya,” kata Kusworo


Kusworo juga meminta agar masyarakat tidak terpancing dengan provokasi yang bisa menyebabkan munculnya konflik horizontal.
“Mari kita menghormati, saya mohon tidak ada yang melaksanakan perayaan pemenangan, kita tunggu hasil dari KPU,” pinta Kusworo. (sgt)