Legislator Partai Gerindra Jember: Kami Khawatir Ada Kebohongan Publik Dalam Bidang Kesehatan 

Loading

Jember, Jempolindo.id Anggota DPRD Jember dari Partai Gerindra Ardi Pujo Prabowo, mengkhawatirkan adanya kebohongan publik, yang disampaikan Pemkab Jember, dibawah kepemimpinan Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU ASEAN Eng dan Wakil Bupati Jember KH MB Firjaun Barlaman.

Kekhawatiran legislator Partai Gerindra itu terkait dengan masih adanya utang bernilai puluhan milyar rupiah untuk sektor kesehatan.

“Kami khawatir (banyaknya pamflet yang mencantumkan ratusan miliar) itu hanya pembohongan publik,” terang Ardi, mengutip SuaraIndonesia.co.id, Jum’at (13/09/2024)

Menurut Ardi, Pemkab Jember masih menanggung utang kurang lebih Rp 68 miliar, kepada tiga rumah sakit dan beberapa puskesmas.

“Ini utang di tahun 2023, lho!,” sergahnya.

Lebih jauh, Ardi menjelaskan bahwa kondisi anggaran Kabupaten Jember sedang tidak baik-baik saja. Hingga bulan September 2024, belum ada persiapan membahas perubahan APBD (P-APBD).

“karena memang ada masa pergantian anggota DPRD Kabupaten Jember periode 2024-2029,” ujarnya.

Jika hingga berakhirnya Tahun 2024, belum juga ada pembahasan P-APBD, maka akan berdampak pada pelunasan utang tertanggung.

“Dinas Kesehatan, kalau tahun ini sampai tidak ada anggaran P-APBD, itu utang tiga rumah sakit. Kasihan tiga rumah sakit dan beberapa puskesmas,” jelasnya.

Karenanya , Ardi mencemaskan untuk menutup tanggungan di tahun 2023 dan 2024 yang jumlahnya sangat fantastis, bisa terancam molor.

“Yang dibutuhkan untuk menutupi tahun sebelumnya 2023-2024 secara keseluruhan, masih membutuhkan Rp 120 miliar,” ungkapnya.

Mirisnya, malah banyak banner dan pamflet di media sosial yang memberitakan bahwa anggaran kesehatan tembus di angka ratusan miliar rupiah.

“Kayaknya ada pembohongan publik untuk kepentingan politik. Masyarakat harus cerdas melihat dan kaitkan dengan realita,” ujar Ardi.

Untuk itu, Ardi merasa perlu, melalui badan anggaran mempertanyakan kemampuan dan kekuatan anggaran Pemkab Jember.

“Kami akan pertanyakan melalui badan anggaran. Kita harus tahu, kekuatan anggaran P-APBD. Kalau terlalu memaksakan, kami kasihan rumah sakit dan puskesmas,” imbuhnya.

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Jember Hendro Sulistijono, saat dihubungi wartawan, terkait tanggungan utang yang tersisa kepada tiga rumah sakit dan puskesmas, hanya menjawab sudah disiapkan.

“Sudah disiapkan P-APBD,” katanya. (#)

Table of Contents
Penulis: Miftahul Rachman Editor: Miftahul Rachman