Latihan Memandikan Jenazah, Kelurahan Gebang Gandeng 5 Ranting NU Patrang  

Loading

Jember _ Jempolindo.id _ Latihan Memandikan Jenazah, Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, menggandeng 5 Ranting NU di Kecamatan Patrang.

Latihan Memandikan Jenazah
Keterangan Foto: para peserta latihan Memandikan Jenazah di Kelurahan Gebang

Baca juga: SMK Al Zuhri dan DP3AKB Jember Gelar Sosialisasi Perlindungan Anak dam Stop Bullying 

Kegiatan itu dilaksanakan di Pendopo kelurahan Gebang, mendapatkan sambutan baik oleh seluruh ketua RW dan Ketua RT. Selasa,, (8/11/2023)

Menurut Lurah Gebang, Teguh Kurniawan, pelatihan memandikan jenazah itu, karena melihat pentingnya pemahaman dan pengetahuan akan tertib rukun dan sunnahnya seorang petugas pemandi jenazah di rukun kifayah yang ada.

“Kegiatan ini sebenarnya lama diusulkan, namun karena padatnya kegiatan maka baru bisa dilaksanakan,” ujar Teguh.

Latihan Memandikan Jenazah
Keterangan Foto: para peserta latihan Memandikan Jenazah di kelurahan Gebang

Lanjut Teguh, sapaan akrab Lurah Gebang, pihaknya sengaja berkoordinasi dengan 5 Ranting NU, yang ada di Kelurahan Gebang, karena yang paham rukun dan sunnahnya petugas memandikan jenazah adalah beliau-beliau yang ada di ranting NU.

“Dan syukur alhamdulillah disambut baik oleh teman-teman NU,” ujarnya.

Teguh, menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat penting di berikan kepada seluruh rukun kifayah dan Rukun kematian, terutama bagi generasi muda.

“Karena, selama ini para petugas rukun kifayah dan rukun kematian ini sudah banyak yang tua atau Sepuh. Jadi, sangat perlu ada generasi-generasi muda yang meneruskan,” ujarnya.

Latihan Memandikan Jenazah Persiapan Regenerasi

Selain itu, menurut Teguh, jika tidak dipersiapkan sejak jauh hari, dikhawatirkan tida ada pengganti orang yang bisa memandikan jenazah.

“Kita sebenarnya berpikiran sederhana saja mas. Kita ini kan semua pasti akan meninggal dunia, yang terjadi saat ini, para petugas yang memandikan jenazah di rukun kifayah ini kan juga udah sepuh-sepuh semua,” ujarnya.

Sementara, kata Teguh, jumlah orang yang bisa memandikan jenazah, terutaman bagi petugas yang memandikan jenazah wanita, jumlahnya sedikit.

“Kalo kita tidak lakukan ini, terus yang mau meneruskan kegiatan ini siapa. Wong semuanya akan meninggal,” kata Teguh.

Terlebih, untuk penanganan jenazah perempuan, menurut Teguh, rukun sunnahnya sangat banyak dan sedikit rumit.

“Mumpung kita ini dibantu oleh teman-teman NU, kita laksanakan kegiatan tersebut. Makanya saya secara pribadi sangat berterimakasih sekali kepada teman-teman pengurus ranting NU, sehingga bisa melaksanakan kegiatan positif ini,” tandasnya.

Harapannya , kata Teguh, terdapat sinergitas antara kelurahan dan pengurus ranting NU, yang bisa terus dilaksanakan, tidak hanya dalam kegiatan keagamaan saja.

“Namun juga bisa di kegiatan sektor sosial, ekonomi, dan lain-lain, sebagai wujud kerjasama antara ulama dan umaro untuk kemaslahatan bersama,” tutupnya. (MMT)