Jember- jempolindo.id _ Warga Desa Tugusari Kecamatan Bangsalsari digegerkan Penemuan Mayat Di Kebun Karet tergeletak diarea eks Perkebunan PT JA Wattie Afdeling Kalirejo Tugusari, Sabtu 13 Pebruari 2021.
Korban berusia sekira 60 tahun dikenal sebagai pencari pakis, disamping mayat yang tertelungkup terdapat 2 karung pakis yang sudah siap dibawa pulang. Tak diketahui jelas penyebab kematian lelaki malang itu.
Nibun, Ketua RW di lingkungan Perkebunan afdeling Kalirejo, waktu itu sedang mencari rumput pakan ternaknya, tersentak kaget ketika melihat sesosok mayat tergeletak ditanah.
“Awalnya saya pikir orang yang sedang rebahan melepas lelah karena capek selepas mencari pakis, jadi tidak begitu saya hiraukan,” kata Nibun.
Nibun menjelaskan, setelah beberapa saat diperhatikan tidak terlihat bergerak sama sekali, ahirnya Nibun mencoba menghampiri, ternyata korban sudah tidak bernyawa dan tubuhnya sudah terlihat kaku.
Penemuan mayat itu sontak menjadi perhatian warga di lingkungan kalirejo, tak pelak tempat ditemukannya mayat ramai didatangi warga, tidak hanya warga Kalirejo, tapi juga warga dari luar kalirejo, pasalnya kabar penemuan mayat tersebut, dengan cepat menyebar melalui pesan singkat dan media sosial.
Kadus Perkebunan Tugusari Hariyanto menjelaskan, identitas mayat sudah sudah bisa diidentifikasi.
“Koban bernama Sadin Alias Pak Hamid warga Rt 01 Rw 04 Krajan Desa Tugusari. Saat ini keluarga korban sudah diberitahu dan sedang dalam perjalanan kesini,” kata Hariyanto
Selang beberapa waktu, keluarga korbanpun datang dan mengakui bahwa korban adalah Bapaknya.
“Ya ini Bapak saya,” Kata Sami Yang mengaku sebagai anak ketiga korban.
Menurut penjelasan Sami, Bapaknya memang sudah sakit-sakitan, meski sudah dicegah agar tidak mencari pakis lagi, tapi masih memaksa.
“Ya, bapak menderita tekanan darah tinggi, terakhir diperiksa beberapa hari yang lalu, tekanan darahnya 160,” kata Sami.
Sami juga menolak kalau korban diautopsi dirumah sakit.
“Kami pihak keluarga sudah menerimakan pak polisi, tidak usah dibawa ke Rumah Sakit,” Sami memohon.
Tepat pukul 14:00 WIB korban dievakuasi kerumah duka menggunakan mobil Patroli Polisi, mobil Ambulan tidak segera tiba di TKP karena beratnya medan untuk menjangkau TKP. Sedang sami dan saudara-saudaranya tidak sabar menunggu dan terus mendesak pihak kepolisian untuk segera mengevakuasi korban.
Dugaan sementara penyebab kematian korban gegara penyakit tekanan darah tinggi yang dideritanya, Pihak kepolisian belum bersedia memberikan keterangan penyebab kematian korban, menunggu hasil visum tim forensik.
Diketahui, dalam kurun waktu 8 hari, desa Tugusari telah terjadi dua kasus penemuan mayat, sebelumnya viral penemuan mayat orok bayi yang hingga kini belum diketahui pelakunya, warga Tugusari berharap, kedua kasus bisa diungkap pihak kepolisian, agar tidak terjadi fitnah dimasyarakat.
“Jumat lalu kasus penemuan mayat bayi belum terungkap, saat ini ada penemuan mayat lagi, saya mewakili warga tugusari, meminta pihak kepolisian agar dapat bekerja secara profesional, sehingga kasus-kasus tersebut bisa terungkap sebab-musababnya maupun tersangkanya, agar tidak terjadi fitnah lagi dimasyarakat seperti pada kasus mayat bayi jumat lalu,” Harap Ahmad salah satu warga Tugusari. (yus/nng)