Padang Golf Glantangan, Antara Kemiskinan dan Kepentingan Bos – Bos

Padang Golf Glantangan
Caption : Rencana alokasi rehab padang golf glantangan memicu kontroversi

Loading

JemberPadang Golf Glantangan yang berada di kawasan milik PTPN XII terletak di Desa Glantangan Kecamatan Tempurejo. Luasnya sekitar 50 hektare, dengan 18 lubang (hole), rencana renovasinya dianggarkan 5 Milyar melalui APBD tahun 2022, memicu kotroversi diberbagai kalangan.

Tak terkecuali Anggota Komisi C DPRD Jember Mufid juga turut menyikapi alokasi anggaran yang dinilainya dialokasikan bukan pada saat yang tepat. Hal itu disampaikannya saat dikonfirmasi diruang kerjanya. Rabu (17/11/2021) siang.

“Bukan kami tidak setuju, tetapi penganggarannya bukan pada waktu yang tepat,” ujarnya.

Menurut Mufid, anggaran sebesar 5 milyar itu diketahui saat pembahasan Rencana APBD tahun 2022. Menurutnya pengalokasian anggaran sebesar itu sebaikanya dipergunakan untuk kepentingan yang lebih mendesak, misal peningkatan UMKM.

“Tentunya jika uang lima milyar digunakan untuk peningkatan ekonomi kecil, akan lebih bermanfaat,” ujarnya.

Tambahan pula, masih terdapat program yang menjadi skala prioritas Pemerintah pusat dan provinsi Jawa Timur, seperti penurunan angka AKI AKB  dan stunting.

“Maka akan lebih bermanfat jika anggaran itu dipergunakan untuk program yang lebih bermanfaat.” Imbuhnya.

Dilain hal, kebijakan itu dinilai Mufid sangat kontradiktif dengan jargon Bupati Jember Hendy Siswanto, dikala kampanye pencalonan Bupati Jember, tahun 2020, yang senantiasa mendengungkan tingginya kemiskinan di kabupaten Jember.

“Artinya beliau tahu, bahwa angka kemiskinan di Jember, itu seharusnya menjadi prioritas Bupati untuk mengentas angka kemiskinan,” tandasnya.

Legislator PKB itu menegaskan, bahwa kritiknya bukan berarti tidak menyetujui rencana bupati Jember, terkait dengan rencana renovasi Club House padang golf glantangan, melainkan bersandar pada kenyataan kondisi kekinian yang menurutnya masih banyak permasalahan yang lebih membutuhkan perhatian.

“Ya itu bukan kami tidak setuju, hanya saja waktunya saja kurag tepat,” ujarnya.

Mufid mengaku tidak memahami usulan ekskutif itu, ranah pembahasnnya  juga berada di Badan Anggaran DPRD Jember.

“Tetapi, kami berada di garda terdepan menolak rencana alokasi anggaran itu,” katanya.

Pendapat senada juga disampaikan Ketua LSM Mina Bahari Moh Sholeh, menganggap penganggaran itu kurang tepat disaat masih banyak permasalahan yang seharusnya menjadi prioritas.

Menyikapi rencana itu, Sholeh melalui jaringan Whatsapp, menyatakan akan berkirim surat kepada Bupati Jember dan DPRD Jember, meminta agar mengalihkan anggaran untuk membangun tangkis Sungai Bedadung yang berada di Desa Puger Wetan Kecamatan Puger.

Sholeh melampirkan foto – foto terbaru, kondisi tepi sungai Bedadung di wilayah Puger yang sudah mulai tergerus dan  semakin memprihatinkan.

“Saya kira lebih tepat anggaran itu dialokasikan untuk menanggulangi pembangunan tangkis sungai Bedadung yang kondisinya sudah mulai membahayakan keamanan warga,” tulisnya.

Sementara, menyitir  beritajatim.com Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman menilai perbaikan club house Padang Golf Glantangan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, diyakininya  bisa mendongkrak perekonomian, seperti di Pasuruan.

Firjaun mencontohkan, tumbuhnya  perekonomian Pasuruan, salah satunya karena ada dua lapangan golf, yakni Taman Dayu Golf Club and Resort dan Finna Golf and Country Club Resort.

“Pengusaha berkelas butuh olahraga seperti itu. Tidak mungkin bos-bos main bal-balan. Dia butuh keringat, sekadar main golf, di situ kemudian terjadi banyak pembicaraan (soal bisnis dan investasi),” katanya.

Firjaun menyadari bahwa rencana tersebut tidak populer. Katanya, tidak semua orang bisa memahami. Tapi jika melihat dari sudut yang lain, keberadaan Padang Golf justru diperlukan.

“Bandara sudah akan kita normalkan kembali. Kemudian kita berharap investor masuk ke Jember. Maka perhotelan pun harus kita siapkan. Infrastruktur jalan juga harus kita siapkan,” katanya. (Agung)

Table of Contents