Kelengkeng Jember Super Berasal Dari Desa Jombang

Kelengkeng Jember Super
Caption : Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto dan Wabup Jember KH MB Firjaun Barlaman, memetik kelengkeng di Kebun Kelengkeng Jember Super, di Desa Jombang

Loading

JEMBER – Kelengkeng Jember Super (JemSu) sudah dikembangkan di Desa Jombang Kecamatan Jombang, yang kemudian dicanangkan menjadi tanaman buah pengganti Buah Naga di kawasan Wisata Rembangan,  dilaunching Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU baru lalu.

Ketika Bupati Ir H Hendy Siswanto ST IPU dan wakil bupati Balya Firjaun Barlaman, ngantor di Kecamatan Jombang, Sabtu (05/03/2022) berkesempatan berkunjung ke Kebun Kelengkeng milik H Edi Hermanto, sebagai cikal bakal Kelengkeng JemSu.

“Kelengkeng JemSu sudah kita jadikan sebagai tanaman pengganti Buah Naga, yang memang sudah tidak lagi produktif, kita ganti dengan Kelengkeng JemSu yang memiliki banyak keunggulan,” kata Bupati Hendy.

Keunggulan Kelengkeng JemSu, kata Hendy disamping buahnya yang relatif lebih besar dibanding dengan kelengkeng biasa, cita rasanya juga punya kelebihan, manis tetapi tidak basah, panennya bisa diatur, dan harganya juga mahal.

“Nanti kita kembangkan di Rembangan, juga untuk wisata edukasi, semua bisa belajar disana,” kata Hendy.

Rencananya, di Rembangan juga akan dikembangkan pembibitan Kelengkeng JemSu, yang hasil pembibitannya akan dibagikan kepada masyarakat Jember.

“Semua warga Jember kita harapkan akan mengembangkan tanaman kelengkeng JemSu ini, supaya menambah pendapatan,” tegasnya.

Kelengkeng Jember Super
Caption : Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Jember Ir Imam Sudarmaji

Kepala Dinas  Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Jember Ir Imam Sudarmaji menjelaskan, tanaman buah kelengkeng dapat ditanam diberbagai jenis tanah, yang produksinya bisa mencapai 20 ton per hektar.

“Prospek pasarnya bagus, yang bisa bersaing dengan buah lainnya, sehingga kita harapkan akan menjadi tanaman buah yang memberi nilai tambah bagi warga Jember,” ujanrnya.

Sementara, menurut penuturan H Edi Hermanto, pemilik kebun Kelengkeng JemSu itu, jenis kelengkeng ini telah sekira 3 tahun dikembangkannya.

“Kita harapkan kelengkeng JemSu akan menjadi icon Jember,” ujarnya.

Kelebihan Kelengkeng JemSu, kata Edi juga tidak mengenal musim, dengan beberapa perlakuan, sehingga panennya bisa diatur, menyesuaikan kondisi pasar.

“Jadi panennya bisa diatur menggunakan potasium klorat,” imbuhnya. (Agung)

Table of Contents