jempolindo.id – Jember. Kehadiran calon investor tambang rupanya bukan sekedar dugaan, mereka datang bersama Staf ESDM Provinsi Jawa Timur Darmanto. (baca: WARGA SILO KEPUNG TAMU KOREA, DIDUGA INVESTOR TAMBANG)
Keberadaan Darmanto dalam kisruh tadi siang, menepis dugaan bahwa kehadiran investor hanya datang bertamu dan mengukur lahan untuk menanam sengon.
Saat ditanya sikap warga Silo atas rencana tambang di kawasan yang kemudian dikenal dengan Blok Silo, Ra Taufik Nur Hidayat menyodorkan Surat Pernyataan yang menyebutkan bahwa masyarakat Silo menolak atas penetapan Blok Silo sebagai daerah pertambangan di Kabupaten Jember.
Kata Ra Taufiq, sejumlah Tokoh masyarakat Silo Desak cabut surat hasil Menteri ESDM Nomor 1802 K / 30 / MEM / 2018 tentang izin tambang di Blok Silo.
Seperti dilansir Antara, (21/9/2018), Bupati Jember Faida Juga telah mengirim surat kepada Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang ditembuskan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terhadap hasil Menteri ESDM Nomor 1802 K / 30 / MEM / 2018 tentang izin tambang di Blok Silo.
“Kami Faida Muqid, sampai kapanpun akan tetap menolak tambang,” demikian pernyataan yang dilansir media masa.
Menyikapi kisruh tambang ini, tokoh Muda Silo Ihsan menegaskan sampai kapanpun orang silo akan tetap tolak rencana tambang.
Hingga kini, tokoh masyarakat dan penduduk setempat masih tidak dapat menerima tambang mineral karena dekat permukiman warga dan dikhawatirkan merusak lingkungan.
“Saya ingin tahu sampai ke akar-akarnya atas rencana tambang di blok silo,” katanya. (#)