Jember Bagian Dari Dusun Tenab

Screenshot 2019 12 14 03 43 11 88

Loading

Jember_Jelbug_Jempol. Perjalanan menuju Dusun Tenab Desa Sucopangepok Kecamatan Arjasa perlu nyali rangkap, apalagi bagi orang yang baru pertama mencoba merambahnya.

Bukan saja jalannya yang sempit  dan masih banyak yang rusak parah, meski sebagian kelihatan sudah pernah disentuh aspal. Ekspedisi Pro Dima kali ini harus sport jantung. Lebar jalan hanya cukup untuk satu mobil, sedangkan samping badan jalan tebing cukup terjal.

Agus Harianto alias Agus Kecap  berusaha tenang mengendalikan mobil, sedangkan penumpangnya menahan – nahan rasa takut.

Sungguh, dusun berpenghuni 400 KK itu adalah bagian dari Kabupaten Jember. Sebuah ironi, saat pemerintahan gembar gembor pemerataan pembangunan, ternyata masih ada wilayah penduduk yang belum tersentuh optimal.

Setelah melalui jalan sepanjang kurang lebih 10 Km  yang lumayan menakutkan, tim Pro Dima sampai di kediaman Ustad Subaeri.

Di sebuah musholla beberapa warga tampak sedang menunggu kedatangan Tim Pro Dima.

Pengakuan Ustad Subaeri, selama ini hanya mantan Bupati Jember Drs Samsul Hadi Siswoyo yang pernah bertandang kedaerah Tenab.

Screenshot 2019 12 14 03 43 43 86
Ustas Subaeri, Tokoh Dusun Tenab

“Setelah itu tidak pernah ada lagi,” katanya datar.

Tak salah jika warga Dusun Tenab berharap lahir pemimpin yang punya kepedulian terhadap warganya yang berada dipinggiran. Harga sebagian masyarakat yang bertahan hidup berkebun dipinggiran pegunungan.

Rata – rata penduduknya masih berpendidikan rendah, belum banyak diantara mereka yang mengenyam pendidikan tinggi.

“Semoga ada pemimpin (umara’) yang terbuka hatinya melihat nasib kami,” kata Ustad Subaeri.

Bagi warga dusun Tenab sudah tak ada ruang buat mengeluh, terjal dan kerasnya alam telah mengajarkan kepada mereka harus bertahan hidup.

“Kami berharap pak Dima sabar dan tabah mengemban harapan ummat,” katanya.

Sementara Dima Akhyar tampak takdim mendengar penuturan Ustad Subaeri yang mencoba memberikan penjelasan tentang keberadaan warga Dusun Tenab.

Dima hanya meminta didoakan agar diberikan kemudahan memperjuangkan nasib sebagian warga Jember yang masih belum menikmati pembangunan.

“Doakan kami bisa tetap menjaga niat, sehingga apa yang kita cita – cita kan diberi kemudahan. Dengan bersama, perjuangan menjadi lebih ringan,” katanya.

Usai saling mencurahkan pikiran dan harapan, Tim Pro Dima menikmati sajian hidangan makan ala dusun Tenab. Nasi dan lauk pauk dihamparkan diatas daun pisang. Tim Pro Dima berbaur bersama warga menikmati hidangan yang menggambarkan kebersamaan itu.  (*)

Table of Contents