Innalilahi, Kades  Ambulu Jember Meninggal Saat Bernyanyi di Panggung 

Loading

Jember _ Jempolindo.id _ Innalilahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, umur memang rahasia Tuhan  Kades Ambulu Mulyono, meninggal. Sebelumnya, pria itu bernyanyi di panggung bersama seorang biduan, hingga terjatuh, diduga terkena serangan stroke. Minggu malam (21/5/2023).

Jempolindo, Jember, Kades Ambulu, meninggal
Suasana duka saat Kades Ambulu Mulyono meninggal

Berdasarkan Vidio amatir yang beredar, tampak Mulyono, warga Dusun Sumberan, Desa Ambulu Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember itu, sedang bernyanyi.

Belum selesai membawakan lagunya, pria itu tiba-tiba jatuh kebelakang, hingga menimpa keyboard, yang sedang mengiringinya.

Melihat Mulyono mendadak terjatuh, para tamu segera menolongnya dan  membawanya ke RSU Kaliwates.

Jempolindo _ Serangan Stroke 

Menurut keterangan kata Kepala IGD RSU Kaliwates dr. Ghuiranda Syabannur R, penyebab kematian Mulyono,  diduga kuat akibat serangan stroke.

“Jadi diagnosa kami, pasien awal datang itu sudah dalam kondisi tidak sadar atau unrespon, tidak ada respon. Sehingga kita curiganya ke arah (serangan) stroke. Tapi itu kemungkinan besar atau dugaan kuat ya,” kata dokter Ghuiranda saat dikonfirmasi wartawan di RSU Kaliwates, Senin (22/5/2023) siang.

Ghuiranda menjelaskan,  pasien sempat mendapatkan perawatan intensif di ruang IGD.

“Sehingga belum kami lakukan pemeriksaan lanjutan, karena kondisi tidak memungkinkan, berkenaan dengan CT scan atau pemeriksaan lain. Karena kondisi pasien tidak bisa dipindah ke ruangan lain. Karena sangat beresiko sekali jika dipindah,” jelasnya.

“Istilah itu, untransportabel. Iyalah tidak bisa ditransport dari satu tempat ke tempat lain. Karena kondisi pasien yang tidak memungkinkan,” sambungnya.

Lebih lanjut dokter Ghuiranda menjelaskan, untuk kondisi pasien saat masuk ke rumah sakit juga dalam kondisi koma.

“Kemudian yang menguatkan dugaan kita tentang kondisi pasien stroke itu, ciri-ciri berikutnya adalah sifatnya (serangan) mendadak. Karena informasi yang kami terima, kondisi sehat. Kemudian ada kegiatan sebelumnya tiba-tiba tidak sadar,” ujarnya.

“Untuk tensi darah juga tinggi saat kami periksa. Jadi dari ciri-ciri itulah dugaan kuat penyebab kematian adalah stroke,” imbuhnya

Berdasarkan hasil  diagnosa, kata Ghuiranda, maka  dilakukan stabilisasi kondisi.

“Karena ya kondisi kritis itu. Stabilisasi itu mencakup dari (pemeriksaan organ) jantungnya, dan pernapasan. Istilah juga secara medis itu ABC. Jadi mulai dari napas, gerakan dinding dada, dan jantung. Stabilisasi itu dari tadi malam (masuk IGD) sampai pagi tadi,” ujarnya

Sayangnya, kondisi pasien semakin menurun. Sehingga sekira pukul 12.52 WIB, Kades Ambulu itu dinyatakan meninggal.

“Dugaan kuat serangan stroke itulah yang menyebabkan kematian pasien. Tentunya kondisi ini akhirnya menyerang organ lain. Tapi ya stroke itu penyebab dugaan kuat kematian korban,” ungkapnya. (#)