Jempol – Jember. Rocky Gerung tampil memukau dalam Forum Diskusi bertajuk “Menakar Demokrasi Dengan Akal Sehat”. Antara harap harap cemas, menguatnya isu penolakan memainkan emosi pendukung Rocky Gerung (baca : Jumadi Tolak Kehadiran Rocky Gerung, Safa Siap Kawal Rocky Gerung Selama di Jember). Injury time, Rocky Gerung hadir juga di Kampus Universitas Muhamdiyah Jember dan memberikan orasi ilmiahnya. Meski hanya 10 menit, orasi ilmiah Rocky Gerung berhasil membuat peserta mengalami orgasme. Kamis, (7/3/19).
“Jember adalah jembatan pemikiran masa lalu menuju masa depan,” tutur Rocky.
Pernyataan Rocky Gerung mengapresiasi keberadaan Universitas Muhammdiyah Jember sebagai kampus tempat terjadinya pertarungan pemikiran, tempat segala sesuatu disampaikan dengan metodhologi ilmiah, dengan kecakapan bertutur yang tidak perlu marah – marah.
![](https://i0.wp.com/jempolindo.id/wp-content/uploads/2019/03/roky2-2.jpg?fit=696%2C522&ssl=1)
Rocky menyatakan dirinya suka berada di Kampus Muhammadiyah, karena Muhammadiyah sudah mendahului tradisi berfikir jauh sebelum Indonesia merdeka.
Muhammadiyah adalah jembatan berfikir melalui 186 Universitas yang tersebar di seluruh Indonesia. Jika jembatan ini putus, maka negeri ini akan berantakan.
“sekarang jembatan itu hendak diputus, hendak dirusak oleh orang yang punya ambisi kekuasaan,” tegasnanya.
Seperti biasa, Rocky memukau hadirin dengan menjabarkan pemikiran nakalnya yang eksotis, bikin pendengarnya seolah mendapat oksigen otak segar, seperti oase ditengah kekeringan pemikiran. Diakui atau tidak, lemparan pemikiran Rocky Gerung, terlepas kontroversi dibalik retorikanya, faktanya memang membawa nuansa kebebasan ditengah kepengapan.
Rocky Gerung menyampaikan, dirinya sudah berkeliling hampir ke seluruh kampus Muhammdiyah dan berdialog dengan para mahasiswa dengan parameter ilmiah yang terukur.
![](https://i1.wp.com/jempolindo.id/wp-content/uploads/2019/03/roky3.jpg?fit=696%2C522&ssl=1)
![](https://i1.wp.com/jempolindo.id/wp-content/uploads/2019/03/roky3.jpg?fit=696%2C522&ssl=1)
![](https://i1.wp.com/jempolindo.id/wp-content/uploads/2019/03/roky3.jpg?fit=696%2C522&ssl=1)
“Jika 30 menit saja Muhammdiyah berhenti berfikir, maka habislah sudah,” kata Rocky Gerung.
Rocky juga menyampaikan bahwa pertentangan politik mestinya diselesaikan secara akal sehat bukan dengan cara penolakan yang anarkis. Selesaikan pertentangan itu dengan methodologi melalui adu argumen bukan dengan sentimen.
“Jika terjadi penolakan dengan kekerasan, itu namanya tawuran, “ Rocky seolah menyindir terjadinya penolakan atas kehadirannya di Jember.
Dirinya mengaku sudah berkeliling di kampus Muhammadiyah seluruh Indonesia, karena dikampus itu dirinya menemukan semua bisa diselesaikan dengan cara mengajukan argumen. Kampus merupakan kebahagiaan tertinggi manusia. Tempat terjadinya pergulatan pemikiran.
“Ketinggian pikiran lebih tinggi dari ketinggian baligo siapapun,” katanya.
Rocky Gerung seolah menyindir maraknya baligo para calon legislatif atau calon presiden yang bertebaran di jalanan. yang tidak dapat dijadikan ukuran bahwa pemilik baligo itu adalah orang yang punya pikiran sehat.
“Jangan – jangan malah terbalik, semakin tinggi baligo semakin rendah pikirannya,” sindirnya.
Kecerdasan berfikir harusnya menjadi acuan segenap pihak, masyarakat, LSM, Mahasiswa, kata Rocky haruslah menjadi acuan dalam menyikapi berbagai macam persoalan. Dirinya beharap matahari Muhamadiyah harus tebit di Jember hari ini dan tidak terbenam sampai ahir tahun 2019.
“Saya sampaikan ini sebagai sebuah prespekstif pemikiran,” pungkasnya. (m1f)