Golkar Pasang Badan Jembatan Mayangan

Loading

Jember – Jempolindo.id – Golkar Jember Pasang Badan, terkait rencana pembongkaran Jembatan yang berada di Desa Mayangan Kecamatan Gumukmas, oleh Bupati Jember Hendy Siswanto,  Sabtu (02/01/2021) sore.

Golkar Jember
Keterangan Foto : Partai Golkar Jember, mengharap agar Jembatan yang sedang dibangun Pokdarwis Mayangan, yang rencananya akan dibongkar pemkab Jember, dipertimbangkan ulang

Dihubungi melalui ponselnya, Anggota DPRD Jember dari Partai Golkar Kholil Asy’ari menegaskan agar rencana pembongkaran Jembatan bambu yang menjadi penghubung menuju kawasan Pantai Macema di Desa Mayangan Kecamatan Gumukmas dipertimbangkan ulang.

“Kami mohon pengertiannya, agar rencana pembongkaran Jembatan itu dipertimbangkan ulang,” ujar Kholil.

Menurut Kholil, pembangunan jembatan bambu yang dibangun Pokdarwis Tri Bahari Lestari Desa Mayangan, merupakan upaya partisipasi masyarakat yang berkesadaran telah merawat kawasan wisata pantai Macema.

“Menunda untuk tidak membongkar jembatan merupakan penghargaan terhadap kerja keras masyarakat turut merawat lingkungan,” katanya.

Legislator Patai Golkar Jember itu juga menghawatirkan terjadinya aksi anarkis, jika aspirasi masyarakat tidak mendapatkan tempat sebagaimana mestinya

“Jangan sampai kebijakan pemerintah justru memicu munculnya aksi anarkis masyarakat,” ujarnya.

Jika alasannya, pembangunan jembatan bambu itu melanggar dan harus ditertibkan, Kholil malah menyebut banyak yang masih harus ditertibkan di Sepanjang Kawasan mulai Puger hingga Jombang yang masih harus ditertibkan.

“Jadi kurang bijak saya kira kalau harus dibongkar hanya karena alasan penertiban, mengapa hanya jembatan itu yang akan dibongkar,” ujarnya seraya bertanya.

Kholil juga mengaku mengetahui proses pembangunan jembatan itu, bahkan turut membantunya.

“Karena kami mencoba menghargai upaya keras masyarakat,” imbuhnya.

Sikap Kholil, juga diakui diketahui oleh Ketua DPD Partai Golkar Jember H Karimullah Dahrujiadi, yang menurutnya juga turut membantu meringankan beban warga yang berkeinginan membangun jembatan dari bambu itu.

Terkait dengan rencana pembangunan Jembatan oleh pemkab Jember, menurut Kholil tidak harus serta merta memberhentikan proses pembangunan Jembatan bambu yang sudah mencapai 60 persen.

“Saya tahu pemkab sudah mengajukan rencana pembangunan jembatan permanen, tetapi biarlah dulu masyarakat melanjutkan pembangunan jembatan itu, toh masyarakat juga sudah bersedia membongkar sendiri kalau jembatan yang dari APBD sudah terealisasi,” tandasnya.

Kini, kata Kholil rencanan pembangunan jembatan itu sedang dibahas dalam Perubahan APBD 2021.

“Realisasinya saya belum tahu kapan, sambil menunggu kejelasan waktunya, biarkan dulu jembatan itu dibangun warga,” tandasnya. (Sugito)

Table of Contents