Gelar Raker APKASI, Hendy dan Emil Sepakat Kembangkan Ekonomi Kreatif

jempolindo, jember, hendy, apkasi, ekonomi kreatif, apkasi
Bupati Jember Ir Hendy Siswanto ST IPU dan Wagub Jawa Timur Emil Elestianto Dardak

Loading

Jember _ Jempolindo.id _ Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto, selaku Koordinator  Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Wilayah Jawa Timur, memimpin rapat kerja (raker), yang berlangsung di Shangri-La Hotel Surabaya, pada Kamis (22/06/2023).

jempolindo, jember, hendy, apkasi, ekonomi kreatif, apkasi
Raker Apkasi Jawa Timur

Baca juga : Sholat Subuh Berjamaah, Upaya Membangun Jember Religi

Pada kesempatan itu, Hendy menyampaikan bahwa isu penting yang menjadi pembahasan utama, adalah ekonomi kreatif, yang dalam mewujudkannya perlu kerjasama kolaboratif dengan segenap pihak.

“Karena, memang menggarap ekonomi kreatif, bukanlah mudah, karenanya perlu kerjasama, antar segenap pihak,” ujarnya.

Alasan mengapa ekonomi kreatif menjadi perhatian, menurut Hendy, karena sektor ini terbukti kenyal dalam menghadapi perubahan keadaan.

“Seperti pada saat covid-19, terbukti ekonomi kreatif merupakan sektor yang paling sanggup bertahan,” ujarnya.

Jempolindo _ Emil Gagas Gandeng Pemusik Lokal

Mengutip laman resmi Pemprov Jawa Timur,  Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, saat membuka Rapat Kerja Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Koordinator Wilayah Jawa Timur Tahun 2023 itu, mengajak APKASI untuk selalu memberikan penguatan pada sektor dan sub-sektor ekonomi kreatif di tiap daerahnya.

“Kita punya kapabilitas untuk itu. Ekonomi kreatif begitu besar imbasnya karena timbal balik, enrichment dan enforcement dari sektor ini kembali bukan hanya pada kreator tapi juga konsumennya,” ungkap Emil.

Menurut Emil, terdapat  17 sub-sektor Ekraf mulai dari publishing hingga kuliner. Seperti Aplikasi,  Arsitektur, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Desain Produk, Fashion, Film, Animasi, Video, Fotografi, Kuliner, Musik, Penerbitan, Game Development, Periklanan, Seni Pertunjukan, Televisi dan Radio, dan Kriya. Di Jatim sendiri, 3 sub-sektor yang paling besar adalah musik (21,42%), kuliner (19,02%), dan seni pertunjukan (10,31%).

“Ekraf ini subsektornya ada 17. Tapi yang terbesar di Jatim ada tiga. Yang pertama musik, kedua kuliner, lalu rupanya seni pertunjukan juga cukup besar di Jatim,” kata Emil.

Menurutnya, Pemprov Jatim telah memiliki Roadmap, sebagai bentuk dukungan kepada ekonomi kreatif. Yaitu pengembangan, penguatan industri, penguatan pasar, dan pemeliharaan.

“Bersama Gubernur Khofifah, kami di Pemprov Jatim ini senantiasa menjalankan roadmap untuk keberlangsungan ekraf. Yang pertama delevopment atau pengembangan subsektor industri kreatif, lalu reinforcement atau penguatan di bidang industri tersebut seperti melalui  berbagai pelatihan dan wadah,” katanya.

“Kami juga melakukan penguatan pasar dan bantuan marketing seperti melalui Milennial Job Center dan platform OPOP Mart atau Jatim Bejo. Dan yang terakhir preserve dan maintain dengan upaya pelindungan hak kekayaan intelektual,” imbuhnya.

Pemprov Jatim, lanjutnya, senantiasa berupaya menyiapkan pelaku-pelaku ekraf melalui milennial job center, promosi desa wisata, pengembangan aplikasi untuk produk ekraf, bahkan penyelenggaraan ajang-ajang budaya pariwisata.

“Kita juga mendukung upaya promosi pariwisata dan ekonomi lokal di berbagai Desa wisata kreatif. Lalu ada juga penyelenggaraan event kreatif budaya pariwisata di berbagai daerah. Kita juga terus menggencarkan pengembangan aplikasi untuk produk ekonomi kreatif,” katanya.

Emil pun memiliki ide unik, ia menyarankan para kepala daerah untuk berinisiatif menggandeng pemusik lokal guna menciptakan jingle atau bahkan lagu khas tiap kabupaten.

“Nah, kalau di Jatim ini kan subsektor ekraf terbesarnya ada di musik ya. Ayo kita karyakan pemusik lokal kita untuk membantu kebutuhan kita di pemerintahan. Ayo Pemda bisa dicoba alokasikan untuk membuat jingle tiap daerahnya dengan hasil karya pemusik lokal,” katanya.

Di akhir, Mantan Bupati Trenggalek itu meminta para kepala daerah untuk berusaha memahami permasalahan yang ada di industri kreatif, dan menyampaikan aspirasi yang dapat memajukan ekraf di tiap daerahnya. Dengan begitu, dampak besar dari ekraf akan dapat dirasakan dan keseimbangan sektor ekraf di Jatim dapat terjaga.

“Proximity kepada masalah juga menentukan impactnya. Jadi saya harap APKASI ini dapat menjangkau juga sektor ekraf. Mencari keseimbangan dalam ekonomi kreatif. InsyaAllah jika ada aspirasi yang perlu disampaikan APKASI dari sektor ini, tentunya aspirasi ini tidak akan diabaikan begitu saja,” tutupnya. (*)