FPK Bersama DHC BPK 45 Kabupaten Jember Gelar Sarasehan Hari Pahlawan 

Loading

Jember, Jempolindo.id Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Jember kerja bareng DHC BPK 45 Kabupaten Jember menggelar sarasehan Hari Pahlawan bertajuk Aktualisasi Nilai Nilai Kepahlawanan Dalam Pembauran Kebangsaan di Gedung Juang 45, Jember, pada Selasa (19/11/2024).

Kegiatan itu diikuti oleh setidaknya 100 peserta, yang terdiri dari 17 etnis, elemen DHC BPK 45 Kabupaten Jember dan undangan lainnya.

Usai dibuka oleh Kepala Bakesbangpol Kabupaten Jember Sigit Akbari, kegiatan dilanjutkan dengan sarasehan yang menghadirkan narasumber Prof Dr Dominikus Rato SH MSi dan Drs Winarto Poerwadi MPD, yang dipandu oleh moderator Ir HM Sujatmiko.

Prof Rato dalam paparannya menyampaikan keprihatinannya terhadap semakin menipisnya nilai nilai kepahlawanan, terutama dikalangan pemuda generasi Bangsa.

“Hal itu bisa dicermati dari perilaku yang menyebar di media sosial, dengan semakin beraninya melakukan penghinaan terhadap kepala negara, ini membuktikan nilai nilai 45, dan patriotisme itu sudah mulai menipis,” katanya.

Untuk itu, dipandang perlu dilakukan upaya agar ada penguatan literasi melalui lembaga pendidikan, dengan memperkenalkan tokoh tokoh lokal, agar generasi memahami para pahlawan nya.

“Kalau perlu dibuat vidio pendek tentang kepahlawanan, karena sekarang anak muda lebih suka nonton vidio. Film film pendek itu bisa mengisi ruang medsos,” katanya.

Prof Rato juga menyebut terdapat beberapa persoalan yang mendasar, lahirnya Neoliberalisme yang melahirkan oligarki, Otonomi khusus, menjurus pada negara federasi, Eksploitasi SDM dan SDA, Proxy war, dan Postrut, Hoaks yang berkepanjangan dianggap sebagai kebenaran.

“Untuk perlu dilakukan pengembangan pembelajaran sambil bermain, sehingga menarik minat dan perhatian generasi muda,” ujarnya.

Selaku Ketua DGC BPK 45 Kabupaten Jember, Winarto menjelaskan bahwa DHC BPK 45 Kabupaten Jember telah melakukan upaya strategis, misalnya dengan mendorong mengusulkan 7 pahlawan Jember untuk mendapatkan gelar pahlawan, seperti Letkol Moh Seruji, dr Soebandi dan KH Ahmad Siddiq.

“Namun hingga kini usulan itu belum ada keputusan dari para pemangku kebijakan,” ujarnya.

Di penghujung acara, Sujatmiko menyampaikan beberapa poin penting diantaranya bahwa Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa pahlawannya.

Bangsa yang terhormat adalah bangsa yang melestarikan perjuangan bangsa Indonesia 17 Agustus 1945 Indonesia Merdeka

Dan Bangsa yang lupa pada sejarah nantinya akan digilas oleh sejarah itu sendiri

“Disisi lain, semua peserta sepakat bahwa ada keprihatinan yang harus disikapi bersama dan ada sebuah harapan menuju kondisi yang lebih baik harus diperjuangkan,” ujar Ketua FPK Kabupaten Jember itu.

Menipisnya nilai kepahlawanan itu, kata Sujatmiko dapat dicermati dari kondisi saat ini, dengan berkembangnya sikap acuh abai, berkaitan dengan nilai nilai 45.

“Untuk itu dipandang perlu mendorong adanya upaya peningkatan pemahaman nilai nilai kepahlawanan, melalui berbagi upaya,” tandasnya. (Slmt)

Table of Contents