Film Dokumenter Ice Cold Ungkap Kasus Kopi Sianida Jessica, Setelah 7 Tahun 

Loading

Jempolindo.id _ Film Dokumenter berjudul “Ice Cold: Murder, Coffe and Jessica Wongso”, yang tayang melalui platform Netflix, mengungkap sisi lain dari tragedi Kematian Wayan Mirna Salihin.

Tayang sejak 28 September 2023, Film dokumenter ini menyuguhkan sudut pandang lain, yang membuat para penonton jadi berbalik arah mendukung Jessica Wongso, sebagai korban dari peristiwa pembunuhan Mirna Salihin.

Setelah 7 tahun berselang, Jessica Wongso diputus bersalah, karena didakwa telah membunuh Wayan Mirna Salihin, dengan memasukkan Sianida kedalam kopi Vietnam.

Kini, kasusnya menyita perhatian publik

Kasus ini terjadi pada tanggal 16 Januari 2016, di sebuah cafe, Jakarta, dan menjalani persidangan hingga Oktober 2016.

Sang pengacara, Otto Hasibuan, juga tampil dalam film itu, mengatakan bahwa hingga kini, Mirna tidak pernah mengakui bahwa dia sebagai pembunuh Mirna.

Bahkan, Otto sempat membujuk Mirna untuk mengakui bersalah, dengan tujuan agar mendapatkan grasi dari Presiden RI Joko Widodo. Namun, Mirna tetap kekeh, tidak pernah mengakui.

Meski, Mirna juga mendapatkan perlakuan dalam penjara, yang kalau orang biasa, bahkan teroris sekalipun, akan mampu memaksa mengaku bersalah, tetapi perlakuan itu, tetap tidak bisa membuat Mirna mengaku.

Seperti perlakuan memasukkan Mirna ke sel tikus, dengan lampu penerangan lampu, berhari hari, yang bisa membuat tenggorokan kering.

Ice Cold Ungkap Sisi Lain 

Fakta persidangan juga diungkapkan dalam film ini  dengan cerdik dan detail, diantaranya ekspresi jaksa dan hakim, ketika mendapat pengakuan bahwa Mirna tidak pernah di otopsi secara detail.

Padahal, menurut keterangan ahli, untuk membuktikan bahwa kematian disebabkan oleh sianida, maka mayat korban harus diperiksa hingga ke jaringan otak.

Sedangkan otopsi hanya dilakukan disekitar perut korban, yang ditemukan kandungan sianida hanya o,2 persen.

Orang makan apel, juga akan didapatkan kandungan sianida diatas 0,2 persen. Itu tidak menyebabkan kematian. Untuk bisa menyebabkan kematian, maka harus ada kandungan sianida diatas 15 persen.

Dalam beberapa wawancara, Ayah Mirna, yakni Edi Darmawan Salihin, beberapa kali keceplosan, yang semakin menambah kecurigaan.

Edi Darmawan mengatakan tentang botol minyak wangi Hermes, yang mirip sedotan. Dia mengaku punya botolnya, yang kemudian diralat bahwa pernyataannya hanya instingnya saja.

Kasus ini, juga mulai mengungkit keterlibatan Irjen Pol Krisna Murti. Pengacara Mirna, Otto Hasibuan menyebutnya sebagai orang pertama yang mengklaim Mirna mati karena sianida.

Atas pernyataan Otto itu, ayah Mirna, kabarnya juga berencana melaporkan Otto Hasibuan ke Polisi.

Kasus Mirna ini, membuat publik bertanya, kalau bukan Jessica, lalu siapa sebenarnya pembunuh Mirna ?

Muncul spekulasi, kasus itu berhubungan dengan klaim asuransi milik Mirna, yang nilainya mencapai 69 Miliar. Jumlah yang cukup fantastis.

Juga munculnya perilaku Ayah Mirna yang aneh. Karena, kabarnya menikah dengan wanita muda, usai persidangan Mirna.

Mengemuka juga, adanya transaksi janggal ke rekening pelayan kafe, sebesar Rp 140 juta.

Otto Hasibuan bahkan menyayangkan, jika memang ada kesalahan putusan peradilan, maka praktek peradilan dalam penanganan Kematian Mirna, tidak boleh terjadi. Karena , Hakim telah berlaku seperti dukun, dengan membuat putusan,bhanya dengan menebak nebak saja. (MR?

Table of Contents