Dugaan Perpeloncoan Tim Investigasi Universitas Jember Belum Bersedia Ungkap Fakta

Loading

Jember – Jempolindo.id – Dugaan perpeloncoan (perundungan) mahasiswa baru (maba) Fakultas Teknik Universitas Jember (FT Unej) saat ospek, kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Mahasiswa Baru (P2MB) Tim Investigasi Universitas Jember belum bersedia ungkap fakta.

Melalui Kasubag Humas Unej Rokhmad Hidayat, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, hanya menjelaskan upaya Tim Investigasi bentukan Rektorat Unej, yang menurutnya sudah bekerja keraDugaan perpeloncoan (perundungan) mahasiswa baru (maba) Fakultas Teknik Universitas Jember (FT Unej) saat ospek, kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Mahasiswa Baru (P2MB) Tim Investigasi Universitas Jember belum bersedia ungkap fakta.s. Kamis (29/9/2022).

“Kemarin tanggal 28 September adalah waktu batas terakhir dari tim Investigasi untuk menelusuri persoalan di Fakultas Teknik (Unej). Terkait dugaan perpeloncoan saat kegiatan P2MB,” kata Rokhmad.

Namun demikian, kata Rokhmad, tim masih melakukan pendalaman, sebagai bahan laporan ke Wakil Rektor (Warek) 1, agar info lebih gamblang dan jelas.

“Maka perlu dilakukan perpanjangan waktu, agar tim investigasi bisa bekerja melakukan pendalaman,” sambungnya.

Pendalaman investigasi, kata pria yang akrab dipanggil Didung itu, sebagai upaya memastikan adanya dugaan kasus perpeloncoan yang terjadi kepada para maba.

“Dalam hal ini, dari Universitas ingin masalah ini dapat selesai lebih cepat dan lebih baik. Sampai kapan ya semoga tidak terlalu lama, seperti yang disampaikan pak WR (warek) 1, kami mengharapkan target waktunya satu minggu,” ujar Didung.

Namun demikian, lanjutnya, dari progres proses investigasi yang sudah dilakukan, Dinilai sudah cukup banyak informasi yang diperoleh.

“Tinggal sedikit dari pendalaman yang harus dilakukan,” katanya.

Lebih lanjut, Didung juga menyampaikan, dilakukannya proses pendalaman kasus yang dilakukan oleh Tim Investigasi nantinya akan diungkapkan langsung saat sudah selesai dilakukan.

“Hasil pendalamannya, itu kewenangan tim yang menyampaikan,” katanya.

Didung menegaskan bahwa pihak Unej serius mengungkap persoalan dugaan perpeloncoan itu.

“Terkait proses yang dilakukan Tim Investigasi ini, sepanjang yang kami ketahui. Tim bekerja sangat serius, Pak Biro 1 Bagian Akademik dan Kemahasiswaan (Unej) dan Sekretaris turun sendiri ikut mengawasi. Ya dari sini bisa kita nilai tingkat keseriusan, pengungkapan kasus ini. Intinya hasil dari Tim Investigasi. Biar tim dan Warek 1 yang nanti akan menyampaikan,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ospek Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej) diwarnai perploncoan. Banyak orang tua maupun keluarga mahasiswa baru (maba) yang protes ke kampus. Mereka tak terima anaknya dijadikan sasaran perploncoan yang tak masuk akal.

Arif Wicaksono, salah seorang keluarga dari maba Fakultas Teknik Unej buka-bukaan betapa kejamnya ospek tersebut. Keponakan Arif bahkan sampai ketakutan tak mau masuk kuliah. Arif meminta agar nama keponakannya diinisialkan jadi VV.

Arif juga mengatakan, kegiatan ospek tersebut memang tidak ada di agenda resmi fakultas. Penyelenggaranya adalah BEM Fakultas. Tema ospek tersebut BEAT’ 22 ‘Aiming New Generation of Engineering Student’.

Kegiatannya di luar kampus. Salah satunya di kafe yang ada di Jalan Mastrip. Namun, menurut Arif, dekanat kampus harusnya tahu ada kegiatan tersebut.

Untuk kegiatan Ospek itupun dinilai tidak wajar, karena dilakukan dari pukul 8 malam sampai pukul 3 pagi. (Fit)

Table of Contents