DPRD Jember Minta Hentikan Proyek Jembatan Ambulu

DPRD Jember
Keterangan Foto : Wakil Ketua Komisi C DPRD Jember Agus Khoironi (Kiri), Ketua LBH Jangkar Pena Nusantara Nanang Wijaya

Loading

Jempolindo.id – Jember – DPRD Jember minta agar pelaksanaan proyek rehabilitasi Jembatan di desa Andongsari Kecamatan Ambulu, sementara agar dihentikan terlebih dahulu. Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua Komisi C DPRD Jember Agus Khoironi, Sabtu (06/11/2021).

“Itu kan uang rakyat, jadi kalau garapannya buruk yang rugi kan rakyat,” tegas Agus ketika dikonfirmasi melalui phone selulernya.

Menurut Legislaator Partai Amanat Nasional (PAN) itu, pekerjaan proyek melalui lelang kontrak tahun tunggal (KTT), yang kerjakan oleh CV.KEONA,senilai Rp.256.130.23, anggrannya bersumber dari APBD kabupaten Jember. Sesuai papan nama proyek, pekerjaan tersebut dimulai tgl 13/11/2021,selesai 02/12/2021.

“Jika memang kualitas pekerjaannya tidak sesuai dengan bestek yang sudah tertuang dalam kontrak kerja, maka kita akan panggil kontraktornya,” ujarnya.

Agus menengara terdapat penggunaan material yang sepertinya menyalahi aturan. Seperti penggunaan batu dan pasir, yang seharusnya menggunakan batu belah, dan pasir harusnya  juga menggunakan pasir sungai, bukan pasir bercampur lumpur.

“Ya kita akan minta pengusahanya memperbaiki pekerjaannya, jika masih gak mau, ya kita akan rekomendasikan untuk dihentikan,” tegasnya.

Agus menghimbau agar masyarakat turut serta melakukan pengawasan mandiri terhadap penggunaan anggaran APBD Jember, seperti diakuinya terkait dengan pelaksanaan proyek jembatan Ambulu.

“Masyarakat punya hak untuk turut mengawasi pelaksanaan proyek, apalagi yang bersumber dari APBD,” ujarnya,

Hal senada juga disampaikan Ketua LBH Jangkar Pena Nusantara Nanang Wijaya, yang menurut pengamatannya pekerjaan proyek tersebut asal asalan, dibuktikan dengan pemasangan tiang penyangga besi jembatan yang dipasang sembarangan.

“Itu bisa membahayakan pihak pekerja proyek itu sendiri atau para pengguna jalan lainnya,” sergahnya.

Keluhan itu, kata Nanang sudah disampaikan melalui anggota DPRD Jember Agus Khoironi, namun sampai saat ini belum ada respon dari pihak kontraktor pelaksananya.

“Mungkin memang kontraktornya bandel,” tukasnya.

Memperhatikan pelaksanaan pekerjaan yang masih mencapai 10 persen, Nanang meragukan proyek tersebut akan selesai sesuai jadwal.

“Ya gak tahu lagi, kita lihat saja nanti,” ujarnya. (git/as)

Table of Contents