DPR RI Komisi X Desak Tuntaskan Kasus Rehab Gedung SMK di Jatim

jempolindo, surabaya, rehab gedung smk, dprri komisi x
Prof Dr Zainuddin Maliki MSi, Anggota DPR RI Komisi X

Loading

Surabaya _ Jempolindo.id – Rehab Gedung SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) di Jatim (Jawa Timur) yang  menelan anggaran ratusan miliar tahun 2021, hingga kini berlum terbayarkan. Sehingga menyebabkan  puluhan kontraktor yang mengerjakan resah. Untuk itu, Anggota DPRRI Komisi X Prof Dr Zainuddin Maliki MSi mendesak kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi,  melakukan investigasi.

Baca juga : Kontraktor Bakal Polisikan Kepala Sekolah SMK di Jatim

“Saya mendesak Kementerian Pendidikan untuk segera turun melakukan investigasi di lapangan, ada permasalahan apa sebenarnya?,” ujar Zainuddin Maliki, kepada wartawan, Selasa (09/05/2023).

Zainuddin Maliki merasa heran dengan permasalahan yang terjadi di provinsi Jawa  Timur. Seharusnya, kata Zainuddin Maliki, kalau proyek rehap terhadap puluhan SMK di Jawa Timur yang dilakukan pada 2021, pembayarannya dilakukan pada tahun yang sama.

“Ini malah sudah dua tahun belum terbayar, memangnya ada apa? Inilah yang harus ditelusuri oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi,” desaknya.

Kata Zainuddin Maliki, kementrian, malalui dirjen, sekjen atau inspektoran harus benar-benar menelusuri. Serta melakukan audit, sehingga permasalahan tersebut hingga tuntas. Agar tidak membuat resah para kepala sekolah SMK di Jawa Timur.

“Para kepala sekolah SMK itu tidak mengerti apa-apa, kalau seperti ini mereka khan kasihan,” ujarnya.

Kementrian harus segera turun tangan, kata Zainudin Maliki, supaya segera mengetahui duduk perkaranya. Sehingga bisa secara detail membuat langkah-langkah untuk mengatasi permasalahannya.

“Jangan sampai, membiarkan masalah, sehingga merugikan banyak pihak,” ujarnya.

Sudah dua tahun, hasil pekerjaan berupa rehab gedung sekolah senilai (total) Rp 172 miliar pada tahun 2021, hingga kini belum terbayarkan. Kondisi ini membuat sejumlah kontraktor berencana menempuh jalur hokum.

Jempolindo _ Rencana Melapor Polisi

Sejumlah kontraktor yang tergabung dalam Forum Pelaksana SMK Jatim ini, juga menyampaikan pengaduan ke kantor Sekretariat Negara, serta kepada pimpinan Komisi X DPR RI yang juga membidangi pendidikan.

“Semua pihak yang terkait proyek ini di Diknas Jatim dan Kemendiknas, akan kami polisikan,” tegas Tyas Pambudi, sekretaris Forum Pelaksana SMK kepada wartawan. Saat mengadukan nasibnya di Kantor PWI Jatim.

Pambudi mengatakan, para kontraktor telah mengeluarkan biaya besar dan berkeringat. Melaksanakan amanat pengerjaan rehab gedung puluhan SMK di Kabupaten Malang.

Sementara itu Hendro, salah satu anggota Forum, mengatakan pembayaran proyek rehab gedung SMK di Kabupaten Malang itu, seharusnya sudah terbayar  pada 2021. Ketika proses pembangunan telah mencapai 50%, tetapi sampai sekarang tidak ada sepeserpun pembayaran dari Diknas.

Budi Ananto, juga anggota Forum, mengatakan ketika saat progress proyek sudah 50% belum ada pembayaran, pihaknya disuruh berhenti mengerjakan. Kenyataannya para kontraktor sudah lebih dari 50% menggarap pekerjaannya.

“Anehnya hingga saat ini belum ada pembayaran samasekali. Sementara kami harus menanggung beban biaya pekerkjaan,” kata Ananto.

Menurut mereka, pembawa proyek rehab puluhan gedung SMK di Kab Malang itu adalah Yulius Nanang, staf Cabang Diknas Jatim di Malang. Dananya bersumber dari Kementerian Pendidikan.

“Sebenarnya kami kasihan ke para KS SMK. Karena mereka tidak tahu-menahu. Tapi siapa lagi yang akan kami polisikan. Pihak Diknas Jatim juga akan kami polisikan,” tambah Puguh. (Gilang)