Jember, Jempolindo.id – Mantan Wakil Bupati Jember periode 2021-2024, KH MB Firjaun Barlaman atau akrab disapa Gus Firjaun, menegaskan bahwa Pancasila selama ini masih sebatas jargon.
Gus Firjaun menyampaikan pernyataannya saat usai menghadiri Sarasehan dan Diskusi, bertema Bung Karno dan Pancasila, di kantor DPC PDIP Kabupaten Jember, pada Sabtu (21/06/2025).
Hadir pada acara tersebut, seluruh jajaran fungsionaris dan pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jember, serta Anggota DPRD Kabupaten Jember dari Fraksi PDIP.
“Menurut saya, Pancasila perlu dihidupkan kembali, karena masih sebatas jargon, belum ada aplikasi dan implementasi di lapangan,” jelasnya.
Nilai nilai Pancasila, seharusnya menjadi dasar bagi para penyelenggara negara, dalam menjalankan kewajibannya.
“Jika penyelenggara negara menjalankan kewajibannya berdasarkan nilai nilai Pancasila, maka Indonesia sudah makmur,” tegasnya.
Nilai nilai Pancasila, kata Gus Firjaun, meski buatan manusia, namun tidak bertentangan dengan ajaran agama.
“Tetapi, Pancasila tidak bisa menggantikan kedudukan agama,” jelasnya.
Agama bersumber dari Wahyu Tuhan, sedangkan Pancasila merupakan hasil renungan dari para pendiri bangsa ini.
“Nilai nilainya sama sekali tidak bertentangan dengan agama, dan mampu menjadi perekat bangsa Indonesia yang heterogen,” katanya.
Menurut Gus Firjaun, masih banyaknya permasalahan bangsa Indonesia yang belum tertanggulangi, karena belum bisa mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.
“Jika nilai nilai Pancasila sudah bisa diimplementasikan, maka tidak akan ada stunting, kemiskinan dan masalah lainnya,” ujarnya.
Perspektif sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menurut Gus Firjaun justru seharusnya menjadi pondasi dasar dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Adil dalam bidang sosial, ekonomi, dan Hukum. Ketika keadilan ini tidak bisa diterapkan, maka akan menyebabkan situasi terpuruk,” tandasnya.
Memperkuat argumennya, Gus Firjaun mengutip hadist Nabi, yang menegaskan bahwa rusaknya ummat, ketika keadilan tidak bisa ditegakkan.
“Kalau ada orang lemah mencuri, keadilan baru ditegakkan. Itu indikasi adanya kehancuran,” tegasnya.
Untuk mencapai keadilan itu, maka diperlukan Ilmunya Ulama, Umara yang adil, orang yang kaya dermawan dan yang miskin rela berdoa.
“Dengan demikian, maka keadilan bisa diwujudkan,” katanya.
Umara yang adil, seperti halnya sikap kenegarawanan, sebagai perwujudan dari sila 3.
“Sebagai pengelola negara, sudah seharusnya punya sikap kenegarawanan, yang mengedepankan persatuan dan kesatuan, sebagai termaktub dalam sila ke 4,” tandasnya.
Diskusi dan Sarasehan Peringatan Hari Pancasila
Ketua Panitia Wahyu Prayudi Nugroho menjelaskan bahwa DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jember mengelar peringatan Hari Pancasila.
“Kami selama bulan Juni, menggelar berbagai kegiatan, dalam rangka memperingati Hari Pancasila, termasuk diantaranya sarasehan dan diskusi ini,” ujarnya.
Selain memperingati Hari Lahir Pancasila, yang jatuh pada tanggal 1 Juni, juga bersamaan dengan Hari Lahir Bung Karno pada tanggal 6 Juni, dan wafatnya Bung Karno pada 21 Juni.
“Dengan demikian kita lebih bisa mengenal nilai nilai Pancasila bukan hanya sekedar ideologi, falsafah bangsa, tetapi juga menjadi pedoman dasar bagi kita, dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara,” paparnya.
Dalam diskusi itu, sengaja DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jember mengundang tokoh tokoh yang berlatang belakang agama dan nasionalis.
“Kami mengundang tokoh agama seperti Gus Firjaun, juga tokoh nasionalis seperti mas Andang Subaharianto dan Mbak Ayun,” katanya.
Nugroho mengutip pernyataan Gus Firjaun, yang menyebut bahwa Pancasila sudah final.
“Karena, pada sila pertama mewakili Hablumminallah, sedang sila ke 2 dan seterusnya merupakan habluminannas,” jelasnya.
Jadi, wacana yang mempertentangkan antara Al Qur’an dan Pancasila, sudah tidak relevan lagi.
“Keduanya memiliki kedudukan masing-masing. Al Qur’an bersumber dari Tuhan, sedangkan Pancasila berguna menjadi perekat bangsa yang majemuk ini,” ujarnya.
Dalam rangkaian, Peringatan Hari Pancasila, juga digelar Khaul Wafatnya Bung Karno, pada Sabtu (21/06/2025) malam hari.
“Kita akan mendoakan Bung Karno, semoga cita cita beliau untuk memberantas kemiskinan dan kebodohan dapat terwujud,” tutupnya. (Slmt)