Cek Fakta, Panji Gumilang Dieksekusi Mati, Jokowi Pimpin Sholat Jenazah

Loading

Jempolindo.id _ Beredar kabar Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang, diekskusi mati, di Pulau Nusakambangan, melalui vidio berdurasi 3:07 menit.

Dalam Vidio itu, narator menyebut bahwa Presiden Joko Widodo hadir bersama, Ibu Negara Ny Iriana, jajaran Menteri kabinetnya, diantaranya Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Narator menyebut bahwa ekskusi mati Panji Gumilang telah menimbulkan kontroversi dikalangan masyarakat.

Terlebih, dalam pemakaman Panji Gumilang, kehadiran Jokowi, hingga menjadi sorotan dunia.

“Presiden Jokowi hadir dengan penuh kehormatan, di pemakaman Panji Gumilang, yang baru saja dieksekusi mati di Pulau Nusakambangan,” sebut sang Narator.

Kehadiran Presiden Jokowi, kata Narator, menjadi bukti nyata, komitmen pemerintah terhadap perkembangan pesantren dan penegakan hukum di Indonesia

“Selama hidupnya, Panji Gumilang dikenal sebagai sosok, yang mempunyai peran besar dalam pengembangan ajaran Islam dan pengembangan pondok pesantren di Indonesia,” kata Narator.

Melalui Pondok Pesantren, kata Narator, ribuan santri telah belajar ajaran Islam yang moderat dan berwawasan luas.

“Akan tetapi, Panji Gumilang semakin lama telah memanfaatkan Pondok Pesantren sebagai tameng untuk menutupi kejahatannya,” ujar Narator.

Kehadiran Jokowi dalam pemakaman tersebut, merupakan penghormatan terahir kepadanya.

“Walaupun, Panji Gumilang terpidana mati, akan tetapi kematiannya telah meninggalkan kesedihan yang mendalam. Karena Panji Gumilang telah diseksekusi mati dengan tragis, di Pulau Nusakambangan,” ujar Narator.

Eksekusi mati Panji Gumilang, kata sang Narator, telah menimbulkan kontroversi dikalangan masyarakat.

“Ada yang mendukung, karena eksekusi mati merupakan bukti penegakan hukum pada kejahatan yang berat, sementara yang lain menganggap perlu diambil untuk memberantas kejahatan hukum yang berat, seperti apa yang sudah dilakukan pimpinan pondok pesantren Al Zaytun tersebut,” katanya.

Presiden Jokowi, kata sang Narator, telah lama mendukung kebajikan eksekusi mati. Bahkan kehadirannya di pemakaman ini, untuk menyampaikan pesan, bahwa pemerintah berkomitmen untuk melindungi masyarakat, dari pelaku kejahatan berat.

“Namun kehadiranya juga memberikan pesan, bahwa pemerintahannya memberikan penghargaan atas sedikit peran Panji Gumilang dalam mengembangkan pendidikan agama Islam di awal awal kepemimpinannya,” ujarnya.

Ditengah berkembangnya kontroversi eksekusi mati, juga menjadi ajang refleksi, tentang kemanusiaan, keadilan dan perlindungan hak hak asasi manusia.

“Diskusi ini mencerminkan keragaman pandangan masyarakat di Indonesia, terkait isu isu hukum dan kebijakan,” katanya.

Selama pemakaman, Presiden Jokowi menyampaikan pidato singkat, tentang pentingnya kerukunan ummat beragama dan peran penting pesantren, dalam memperkuat nilai agama dan kultural.

“Beliau juga menegaskan, bahwa pemerintahan akan terus menengakkan sistem peradilan dan penegakan hukum dengan adil,” ujar Narator mengakhiri narasinya.

Faktanya:

Menurut penelurusan beberapa media, Vidio tersebut merupakan peristiwa kegiatan Presiden Jokowi, dalam menghadiri pemakaman Abah KH Dimyati Rois, Pimpinan Ponpes Alfadlu Wal Fadilah, Kaliwungu, yang diunggah kanal YouTube Ngaji Santai, pada 10 Juni 2022.

Vidio tersebut bukanlah pemakaman Panji Gumilang, melainkan pemakaman Abah KH Dimyati Rois, Kendal.

Sementara, hingga kini belum ada putusan Pengadilan terkait kasus Panji Gumilang. Sehingga, dapat dipastikan bahwa Vidio yang beredar tersebut adalah hoaks. (MR)

Table of Contents