17.7 C
East Java

Candi Deres Potensi Wisata Jember

Loading

Jember _ Jempolindo.id_ Candi Deres yang berada di Desa Purwoasri, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, di yakini bisa menjadi potensi wisata Jember.

Keberadaannya kini, berupa tumpukan batu bata merah, yang penampakannya sudah berserakan. Namun, Candi yang juga di kenal dengan nama Candi Retjo (Candi Reco) ini memiliki nilai sejarah.

Beruntung, Pemerintah Desa bersama warga setempat, masih memiliki kepedulian. Sehingga sejak di temukannya Candi ini, sekira tahun 1980 an, puing – puing Candi itu masih terawat.

Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU, saat berkunjung ke Candi Deres, pada Jum’at (14/04/2023) menyimak adanya potensi wisata pada situs bersejarah ini. Karenanya, melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Jember, akan menggali potensi yang ada.

“Kami akan menggali sejarah, kekuatan budaya, dan kearifan lokal di Kabupaten Jember. Terdapat banyak sekali mulai dari artefak, candi, dan lain sebagainya,” ungkap bupati.

Keberadaan Candi Deres, menurut Hendy memiliki potensi menjadi destinasi wisata, yang bisa berkembang, agar geresi ke depan dapat mengenal dan mempelajari kejayaan bangsanya di masa dahulu.

“Ini haru dilestarikan, agar generasi muda juga mengetahui, sebagai warisan para leluhur,” ujarnya.

Jempolindo _ Sekelumit Tentang Candi Deres

Mengutip idsejarah.net, Candi Deres di duga di dirikan pada masa Raja Hayam Wuruk. Pendirian bangunan ini, ada kemungkin di lakukan ketika melakukan perjalanan panjang atau tirtayatra pada tahun 1359. Raja Hayam Wuruk tersebut melakukan perjalanan keliling Jawa Timur dengan jarak tempuh sekitar 1700 kilometer.

Kisah perjalanan tersebut bahkan tertulis dalam Kitab Negarakretagama oleh Mpu Prapanca, seorang Petinggi Agama Budha, Dang Acarya Nadendra dan Sastrawan Istana. Mpu Prapanca yang menulis perjalanan tersebut bahkan diduga ikut mendampingi perjalanan Raja Hayam Wuruk dalam mengitari Jawa Timur.

Perjalanan keliling Jawa Timur dilakukan melewati beberapa desa yang hingga saat ini beberapa Namanya belum berubah. Diantaranya, Desa Kunir dan Bondoyudho, Lumajang; Desa Sadeng dan Sarampwan, Puger Jember; Desa Balung dan Kuta Blater, Jember; Desa Kuta Bacok, Watu Ulo/Jember; Desa Renes, Wirowongso Jember; serta Desa Basini, Besini/Jember.

Selanjutnya, Raja Hayam Wuruk dan Mpu Prapanca menuju wilayah Tigang Juru. Wilayah tersebut biasa dikenal dengan wilayah tapal kuda. Selama perjalanan keliling Jawa Timur, pembangunan candi dimulai ketika tiba disekitar Desa Basini dan Sadeng. Pembangunan Candi Deres tersebut dapat ditandai dengan penggunaan batu bata merah khas Majapahit.

Batu bata Majapahit tersebut dapat ditandai dengan ciri guratan motif sulur melengkung dan memanjang seperti hasil guratan jari. Batu tersebut bahkan memiliki bentuk ukuran yang sangat besar. Batu bata yang digunakan juga dilakukan dengan proses pembakaran yang baik. Untuk itu, bahan tersebut memiliki kualitas yang kuat dan mampu bertahan hingga saat ini. (*)

- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img