Jember _ Jempolindo.id _ Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Jember, menyalurkan bantuan Rumah Tidak Layak Huni, warga Desa Banjarsari Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember, pada Jum’at (18/08/2023).
Baca juga : Bupati Jember Lantik 283 Pejabat Eselon 3 dan 4
Penyerahan bantuan itu dilakukan langsung oleh Wakil Ketua Baznas Kabupaten Jember Abdul Azis, kepada Bu Ya (100), warga Dusun Dukuh I Desa Banjarsari, disaksikan oleh putranya, tokoh masyarakat Maswar, dan dua staf Baznas Jember.
“Setelah kami lakukan validasi data, maka rumah Bu Ya kami anggap layak untuk menerima bantuan bedah rumah,” ujar Azis, usai menyerahkan bantuan itu.
Bantuan itu, kata Azis berasal dari zakat yang dikumpulkan dari para muzakki di Kabupaten Jember.
“Bantuan ini sifatnya hanya stimulan saja, sepanjang pengalaman kami, biasanya, anggarannya bisa lebih. Ada yang menghabiskan anggaran diatas 25 hingga 30 juta. Tetapi kemudian, ada dana partisipasi masyarakat,”kata Azis.
Program bantuan RTLH itu, menurut Azis, akan dilakukan di 31 Kecamatan se Kabupaten Jember. Sebagai bentuk tanggung jawab Baznas Jember, dalam turut serta berpartisipasi dalam pembangunan Kabupaten Jember.
“Memang masih belum bisa semua kami kabulkan, kami harus menyesuaikan anggaran yang ada. Hanya saja, kami berharap, bahwa program ini, akan menumbuhkan kesadaran bagi semua masyarakat muslim, yang sudah wajib Zakat,” tegasnya.
Agar pelaksanaan pembangunannya dapat terlaksana sesuai dengan rencana, kata Azis biasanya digarap oleh Tim Baznas Tanggap Bencana (BTB) Kabupaten Jember.
“Hanya saja, masyarakat juga boleh melakukannya, jika memang ada kemampuan untuk melaksanakannya. Semua tahapan, tetap akan kami evaluasi,” tegasnya.
Untuk pelaksanaan pembangunan RTLH di Desa Banjarsari, Tokoh Masyarakat setempat Maswar, memberanikan diri untuk menerima tanggung jawab itu.
“Akan kami coba untuk merealisasikan bantuan Baznas ini, dengan sebaik-baiknya, supaya nanti bisa menjadi percontohan,” ujar Maswar.
Dosen salah satu Universitas Swasta di Kabupaten Situbondo itu menjelaskan, bahwa sebenarnya di Desa Banjarsari masih banyak rumah warga yang tidak layak huni.
“Hanya saja, biasanya mereka terkendala persyaratan, diantaranya harus berdiri di atas lahan milik sendiri, bukan numpang. Salah satu yang memenuhi syarat, sementara masih milik Bu Ya ini,” kata Maswar.
Kondisi rumah Bu Ya, menurut pantauan Jempolindo, memang sudah sangat rusak parah. Atapnya sudah banyak runtuh, sehingga membahayakan keselamatan janda renta itu. Dindingnya yang terbuat dari bambu, juga sudah banyak yang rapuh. (Gilang)