Bawean Jadi Fokus Pemkab Gresik Dalam Upaya Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Loading

Sangkapura – Bawean – Jempolindo.id – Pemerintah Kabupaten Gresik menjadikan 2 kecamatan di Pulau Bawean, Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak menjadi lokasi percontohan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

 

Selain itu, Pemkab Gresik juga menargetkan 13 Desa, berstatus Desa Berkembang akan meningkat menjadi Desa Maju, pada penetapan survei Indek Desa Membangun 2023 mendatang.

Dua upaya itu menjadi tujuan utama kunjungan kerja Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah beserta sejumlah pimpinan OPD terkait, selama 3 hari di Pulau Bawean, Senin-Rabu (19-21/09/2022).

“Pulau Bawean dengan Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak beserta 30 desa kedepan harus semakin maju berkembang. Segenap potensi baik wisata dan potensi ekonomi lainnya mesti dipacu perkembangannya guna penanggulangan kemiskinan,” kata Wabub Gresik, Aminatun Habibah dalam sambutannya saat Rapat Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan di Balai Desa Sungai Teluk, Kecamatan Sangkapura, Selasa (20/09/2022).

Pernyataan serupa juga tersampaikan di forum sama di Balai Kecamatan Tambak, Senin Malam (19/09/2022).

Wabub Gresik menyatakan, Pemkab Gresik sangat tinggi perhatiannya atas 2 kecamatan yang ada di Bawean, sejumlah kegiatan besar meski secara biaya lebih tinggi dari pada kegiatan itu dilakukan di wilayah Gresik daratan telah dilakukan di Bawean.

“Pada Mei 2022 lalu, MTQ [Mushabaqoh Tilawatul Quran] telah dilaksanakan di Bawean, kedepan Jambore Pramuka insyaAllah akan dilaksanakan juga di Bawean. Ini untuk percepatan penanggulangan kemiskinan pilot project-nya di Bawean juga. Jadi Pemkab sangat perhatian untuk Bawean,” kata Bu Min, panggilan akrab Wabub Gresik didampingi Abu Hassan, Kadis PMD dan Umi, Kadis Sosial Gresik saat Rakor tersebut.

13 Desa Berkembang Jadi Desa Maju

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Gresik, Abu Hassan menyatakan pihaknya secara khusus akan mengupayakan agar semua desa yang berstatus berkembang di Kab. Gresik yang mencapai 21 desa harus naik status jadi desa maju pada 2023.

“Dari 21 Desa Berkembang di Kab. Gresik, ada 13 Desa berstatus berkembang yang terdiri 5 desa berlokasi di Kec. Tambak dan 8 desa ada di Kec. Sangkapura mesti jadi Desa Maju statusnya pada survei IDM 2023,” kata Abu Hassan pada kesempatan sama.

Lebih jauh Abu Hassan menjelaskan target menuntaskan status desa berkembang di Gresik ini telah menjadi komitmen Pemkab Gresik.

“Pak Bupati, Gus Yani [Fandi Ahmad Yani/Bupati Gresik] telah menyatakan ke publik agar 21 desa berkembang di wilayahnya 2023 bisa naik status, sehingga Kabupaten Gresik akan terbebas dari status desa berkembang. Ini mesti mendapat dukungan semua pihak di Bawean,” ujarnya.

Koordinator Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TA PM) Gresik, Bakron Hadi menyatakan pihaknya dalam hal ini seluruh Tim Pendamping Profesional di wilayah Gresik akan memfasilitasi proses perubahan status desa berkembang baik yang 13 desa di Bawean maupun di Kecamatan Benjeng (6 desa) serta masing-masing 1 desa di Kecanatan Cerme dan Kecamatan Kedamean.

“Semua TPP Kabupaten Gresik baik Tim TA PM maupun Pendamping Desa serta Pendamping Lokal Desa di 5 kecamatan [Sangkapura, Tambak, Benjeng, Kedamean dan Cerme] akan mendampingi desa-desa berkembang itu dalam rangka memastikan naik statusnya jadi desa maju,” kata Bakron saat melakukan Rakor dan monitoring dan evaluasi kinerja TPP Bawean dan Kecamatan Gresik di Balai Desa Tambak Kecamatan Tambak, Senin Malam (19/09/2022).

Bakron sangat optimis 13 desa di Bawean serta 8 desa di daratan Kabupaten Gresik pada 2023 akan naik statusnya jadi desa maju.

“Semua TPP di 5 kecamatan tersebut telah dibekali untuk melakukan pendampingan secara simultan termasuk memastikan rekomendasi Survei IDM 2022 bisa diwujudkan dalam program kerja desa pada rincian APBDesa 2023,” tegas Bakron. (#)