Jember_Balung_Jempol. Petani Jember mulai memanfaatkan tehnologi untuk meningkatkan daya tawar hasil produksinya. Seperti yang dilakukan petani Desa Balung Lor Kecamatan Balung Boby, yang sudah mencoba Mesin Panen Jagung (Combine Corn Harvester).
Berdasarkan penuturan Boby, menggunakan Mesin Combine lebih efisien waktu dan biaya. Perhektarnya hanya membutuhkan sekitar satu jam dengan biaya sekitar Rp 2,8 juta.
Cara kerja mesin panen ini cukup sederhana. Tanaman jagung terpotong, keluar sudah berupa jagung pipilan siap jemur.
Mesin Panen Jagung itu dapat mengatasi :
* Sulitnya tenaga panen
* Kontra sosial akibat panen
* Susut akibat hilangnya bulir jagung
“Jika dilakukan dengan tenaga manusia membutuhkan waktu lama, mulai dari petik tongkol disawah, mengelupas kulit tongkol, menjemur dan pipilan, bisa memakan waktu berhari hari. Biayanya bisa mencapai Rp 4 juta per hektar,” kata pemuda itu.
Penggunaan mesin panen itu juga dapat meningkatkan hasil panen. Harga Jagung pipilan sebelumnya Rp 3.900 per kg, kini naik menjadi Rp 4.100 per kg.
Limbah dari panen Jagung itu bisa langsung digunakan untuk pakan ternak.
“Gak perlu lagi dirajang,” katanya. (Basu)