Jember- Jempol – Gara – gara postingan di akun fesbooknya yang mempertanyakan pengadaan Ambulan Desa di Kabupaten Jember, Ketua Forum Masyarakat Tertindas (Format) Kustiono Musri digrudug puluhan Sopir Ambulan Desa di rumahnya, Kamis (2/5/19).

Perwakilan Sopir Ambulan Desa, menurut Kustino sebelumnya menjumpainya dan sudah mengklarifikasi kesalah pahaman yang timbul dari postingannya.
“saya kira waktu saya didatangi salah seorang perwakilan sopir Ambulan Desa permasalahan sudah selesai, saya juga sudah minta maaf manakala postingan saya menyinggung perasaan teman – teman sopir ambulan,” kata Kustiono.
Berdasar rekaman percakapan antara Kustiono Musri dan Sopir Ambulan Desa, tampak sedang terjadi kesalah pahaman, sebab tidak bisa membedakan antara pengadaan barang dan manfaat ambulan desa.
“Saya tidak menyalahkan teman – teman sopir ambulan desa yang berkunjung ke rumah saya. Sebagai tuan rumah yang baik ya saya layani sebagaimana mestinya.,” kata Kustiono.
Kustiono Musri sepakat berpendapat bahwa Ambulan Desa punya nilai manfaat untuk kepentingan peningkatan pelayanan kesehatan, tetapi bukan berarti tidak terbuka ruang kritik agar keberadaannya semakin baik.
“Saya sudah diskusikan dengan Gus Syef (panggilan akrab Pengasuh Pondok Pesantren ASRI KH Syaiful Rijal), sopir Ambulan desa itu punya nilai ibadah, saya sama sekali tidak mempersoalkan sopir ambulan desa, tidak terbersit dalam benak saya,” tegas Kustono.
Kustiono hanya menyoal perkara dugaan korupsi dalam pengadaan Ambulan Desa yang sudah pernah diselidiki oleh Reskrim Polda Jawa Timur yang sampai sekarang tidak ada perkembangannya.
“Ya kalo memang sudah tidak cukup bukti katakan saja kasus ditutup jangan dibiarkan mengambang sehingga bisa menimbulkan banyak tafsir yang justru salah,” kata Kustiono.
Menghindari terjadinya bentrok pihak Polsek Patrang, Dalmas Polres Jember berdatangan ke rumah Kustiono.
“Saya gak tahu dari mana pihak kepolisian tahu, tiba – tiba saja sudah berdatangan, waktu ditanya petugas kepolisian ya saya jawab saja, kami sedang diskusi,” pungkasnya. (*)