Jember, Jempolindo.id – Sebanyak 5.000 perawat yang tergabung dalam Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Jember, menyatakan dukungan penuh terhadap program-program prioritas Pemerintah Kabupaten Jember di sektor kesehatan.
Ketua DPD PPNI Jember, Mustakim, menyampaikan pernyataan itu, saat acara halal bihalal Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jember, bersama Bupati Jember Muhammad Fawait, di Pendapa Wahyawibawagraha, Sabtu, (19/04/3025).
“Jumlah perawat kami tersebar di seluruh kecamatan. Kami siap mendukung program Bupati, mulai dari Universal Health Coverage (UHC), penurunan angka kematian ibu dan bayi, hingga percepatan penanganan stunting,” ujar Mustakim dalam sambutannya.
Baca juga: Ketika Tiga Tokoh Penting Jember Bertemu
Mustakim menilai program Bupati Fawait, sejalan dengan kebutuhan nyata masyarakat. Ia menegaskan, PPNI siap terlibat aktif menyukseskan -agenda tersebut.
Menurut dia, perawat di Jember selama ini telah ambil bagian dalam sejumlah program strategis pemerintah, seperti kampanye imunisasi massal dan intervensi stunting di berbagai wilayah.
“Perawat adalah salah satu garda terdepan dalam pelayanan kesehatan. Kami ingin berkontribusi lebih untuk mewujudkan Jember yang sehat dan sejahtera,” kata Mustakim.
Ia juga berharap Pemerintah Kabupaten Jember dapat terus mendorong kebijakan yang berpihak pada penguatan layanan kesehatan serta peningkatan kesejahteraan tenaga kesehatan.
Bupati Jember Apresiasi Dukungan Perawat
Sementara itu, Bupati Jember Muhammad Fawait mengapresiasi komitmen para tenaga kesehatan. Ia menyatakan bahwa dalam masa kepemimpinannya yang baru berjalan satu bulan lebih, sektor kesehatan menjadi prioritas utama.
“Kalau masih ada warga Jember yang kesulitan akses layanan kesehatan karena kendala biaya, saya merasa berdosa,” ujarnya.
Sebagai upaya mempercepat capaian UHC, Fawait mengatakan telah menggeser sejumlah anggaran untuk memastikan program tersebut bisa segera dijalankan. Program UHC Prioritas itu merupakan hasil sinergi antara Pemkab Jember dan BPJS Kesehatan.
“Alhamdulillah, meski baru satu bulan tujuh belas hari, saya bisa menuntaskan dua hal penting: kesehatan dan pendidikan,” kata Fawait.
Ia juga berkomitmen untuk menghadirkan kebijakan kesehatan yang solutif. Dalam waktu dekat, ia akan mengundang praktisi dan akademisi guna merumuskan langkah konkret mengatasi berbagai persoalan kesehatan di Jember, termasuk stunting serta angka kematian ibu dan bayi.
“Kalau masyarakat sehat, rumah sakit berjalan baik, dan tenaga kesehatan tersenyum karena haknya terpenuhi, itulah bentuk keberhasilan kita bersama,” kata Fawait. (#)