Penimbunan Pupuk Bersubsidi di Gumukmas Fakta Lemahnya Pengawasan

Loading

Jember _ Jempolindo.id _ Kasus temuan penimbunan pupuk di Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember Jawa Timur, seperti yang sudah diberitakan media ini, mendapat sorotan Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Jember, Rabu (09/08/2023).

Baca Juga : Polsek Gumukmas Ungkap Penimbun Pupuk Bersubsidi 

Menurut Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Jember Agus Haironi, terjadinya penimbunan pupuk bersubsidi itu merupakan fakta bahwa pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi lemah. Meski sudah menggunakan sistem digitalisasi.

,”PPL ( Petugas Penyuluh Lapang) dan kelompok tani seharusnya pantau kios penjualan pupuk bersubsidi sesuai RDKK,,” katamya.

Kata legislator Partai Amanat Nasional (PAN) itu, pengawasan terhadap kios penjual pupuk bersubsidi harus di lakukan dengan benar.

“Karena, distribusi dan penyaluran pupuk bersubsidi  langsung ke pengecer resmi  pupuk  bersubsid. Sebagaimana ketentuan Permentan No 10 tahun 2022, seharusnya disalurkan kepada petani yang terdaftar dalam Simluhtan (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian),” ujarnya

Agus mengakui, saat ini petani Kabupaten Jember memang kekurangan stok pupuk bersubsidi, sehingga petani mengalamibkesulitan mendapatkan pupuk.

“Kami sudah sering kordinasi dengan dinas terkait untuk menanggulangi dan mencari solusi, guna  memenuhi kekurangan pupuk bersubsid petani,”  akunya.

Desak Polisi 

Sedangkan menurut keterangan Ketua BG (Berita gumukmas) Mohammat Subur,  terkait penemuan dugaan penimbunan pupuk di gudang petani,  mendesak  polsek Gumukmas memeriksa pihak PPL dan pengecer resmi.

“Kami minta polisi segera mengungkap, dugaan penimbunan pupuk bersubsidi itu, karena ini merugikan  petani,” tandasnya.

Sinkronisasi Data

Sedangkan dari informasi yang di himpun tim jempolindo,  Muspika Gumukmas bersama Dinas terkait akan melakukan kegiatan singkronisasi sistem penyaluran pupuk bersubsidi kepada masyarakat bertempat di kantor kecamatan Gumukmas, pada Kamis (10/8/2023)

Kegiatan sinkronisasi data itu, rencananya akan  mengundang  petani, Pengecer Resmi, Kelompok Tani dan unsur Pegiat Sosial.  (Gito)